Teman-Teman Seperjalanan Yang Awal Bertemu di Media Sosial. |
“Halo Her!,”
“Gimana kabarnya sekarang?”
Beberapa notifikasi berwarna merah pada kotak bergambar surat yang berisi sebuah
pesan singkat masuk di kotak pesan jejaring sosial ku. Aku klik
ikon tersebut dan kutemukan pesan singkat yang dikirimkan dari beberapa orang. Sebagian
lainnya adalah pemberitahuan adanya friend
request yang terima dari beberapa orang teman yang telah lama tak bersua. Di
tahun 2000an ketika sedang booming
nya media sosial khususnya jaring pertemanan seperti Friendster, My Space dan
Facebook mulai dikenal luas sering kali hal itulah yang muncul di notifikasi. Sebagai
generasi tahun 1990an dimana saat itu belum ada teknologi internet yang mudah
diakses seperti sekarang tentunya bertemu dengan teman lama secara virtual
menjadi hal yang begitu menyenangkan. Sesaat seperti kembali ke ruang nostalgia
dan tak jarang mengingatkan kembali akan kenangan masa-masa itu.
Mengapa demikian? Karena di era tahun 90an saat dimana orang-orang
hanya bisa bertukar alamat rumah atau nomor telepon rumah (dari buku tahunan,
itupun kalo ada) sebagai salah salah satu media komunikasi untuk saling
berhubungan tentunya praktis komunikasi dengan teman lama akan terputus.
Kalaupun di sekolah ada yang sudah punya nomor handphone sendiri itupun
golongan orang tajir yang dapat dihitung dengan jari tangan. Sebagai informasi jika kamu bukan generasi 90an, kala itu harga handphone (yang masih hitam putih bernada poliponik dengan kapasitas hanya puluhan MB ((MEGA BYTE)) ada yang setara dengan TV berwarna, harga 1 nomor kartu handphone setara dengan harga setrikaan atau rice cooker, dan harga pulsa untuk sms dan telpon dapat membeli puluhan porsi jajanan makan siang di masa sekolah. Namun setelah
bertahun-tahun berlalu ketika media sosial terus berkembang komunikasi yang
sempat terputus kini dapat terjalin kembali dengan beberapa feature pencarian seperti find friend, group maupun mutual friend.