Beberapa hari setelah
perbincangan saya dengan Pak Sam mengenai pengalaman pribadinya di terjang ombak tsunami, dalam perjalanan pulang dari kota Meulaboh menuju Banda Aceh
kami menyusuri jalan yang sama yaitu mengikuti jalan dipesisir pantai. Dari
sini aku melihat jalan-jalan lama dan jembatan lama yang sudah tidak dilalui
lagi karena sudah hancur oleh terjangan ombak tsunami.
“Lihat jalan
sebelah sana? Dulu sebelum tsunami kita tidak melalui jalan baru ini” Terangnya
kepadaku
Namanya Pak
Dede, beliau adalah putra daerah Meulaboh yang telah tinggal di Aceh sejak
lahir hingga usianya yang kini mulai meranjak setengah abad. Setelah Pak Sam,
kini dia lah yang akan banyak bercerita kepadaku tentang bencana tsunami
tersebut dalam perjalanan pulang ke Banda Aceh. Walau bencana tersebut sudah
sepuluh tahun berlalu, namun dari cara dia bercerita seperti menceritakan
kejadian yang belum lama terjadi. Begitu membekasnya memory bencana itu yang
dampaknya luar biasa hingga ke psikologis warga setempat.
“Berarti dulu
enak ya pak jalurnya bener-bener pinggir pantai, kalau pengen istirahat bisa
langsung minggir” Ucapku