Pages

Sunday, January 8, 2023

Metamorfosa dari Solo Backpacker menjadi Family Traveler


It's doesnt matter where you're travel. It's who you have beside you. Spending time with family is always the good idea. Bagi aku sekarang, tidak terlalu masalah mau kemana lagi akan melangkah. Bersama mereka kini tujuan tak lagi penting. Bahkan mengunjungi destinasi yang pernah aku kunjungi sebelumnya berkali-kali bisa memberikan pengalaman yang berbeda dan menyenangkan. Seperti halnya perjalanan ini yang menjadikan kali kedua aku ke Phuket, Phi Phi dan Krabi, namun kali ini misinya memperkenalkan pantai ke Qiandra dan mewujudkan impian Ibunya ke pulau ini. Melihat keluarga bahagia akupun merasakan kebahagiaan yang luar biasa walaupun berkunjung ke tempat yang sama sekalipun.

Semaksimal mungkin kami ingin meluangkan banyak waktu bersama putri kami Qiandra dan putra kami Kaivandra, mengisi masa kecilnya dengan mengajarinya berbagai hal baru dan memperkenalkannya bahwa dunia itu penuh warna. Karena yang kami yakini dunia adalah sekolah paling bagus untuknya, alam semesta adalah guru terbaik kita semua dan traveling adalah salah satu mata pelajaran yang paling menyenangkan untuk membuka wawasan dan pengalaman baru untuknya.







Dulu ketika traveling bersama teman atau berpetualang seorang diri menjadi solo backpacker aku ibarat seperti seorang pelari maraton yang terus berlari tanpa henti, dari bangun pagi hingga kembali ke penginapan ada banyak tempat yang telah ditargetkan untuk dicapai. Sederetan daftar must visit dan to do list dari beragam rekomendasi brosur maupun buku panduan dilakukan walaupun terkadang memiliki keterbatasan waktu yang ada. Sebagian dipaksakan, namun sebagian tetap bisa dinikmati dengan santai.



Dulu ketika masih solo backpacking, tripod panjang dan beberapa lensa senantiasa dibawa untuk mendapatkan gambar yang sempurna. Menantikan momen terbaik mulai dari bangun pagi untuk mendapatkan sunrise, mendokumentasikan setiap sudut kota, berbaur dengan penduduk lokal lebih dekat, mencari spot terbaik untuk mengabadikan langit senja hingga melakukan foto dengan teknik slow speed pada malam hari disebagian besar lokasi yang dikunjungi. Ketika berjalan sendiri semuanya dengan mudah bisa dilakukan karena tidak ada keterikatan waktu maupun conflict interest yang berbeda.



There’s an African proverb that says, “If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.” Fast is fun for a while. Going far simply can’t be done without people to support you. There’s a place for both. Kini ketika aku memasuki masa traveling bersama keluarga itu bukan lagi menghitung seberapa banyak tempat 'must visit' yang bisa kita kunjungi di sebuah kota/negara, bukan lagi perihal bisa dapat banyak foto dan video perjalanan yang bagus-bagus dan sesuai keinginan, bukan lagi tentang traveling dengan sehemat-hematnya, tapi lebih menikmati setiap momen yang berjalan. Tidak perlu melangkah tergesa-gesa untuk mengejar banyak target, cukup dinikmati setiap detik yang bergulir dalam kebersamaan. Hal-hal seperti inilah yang membuat sebuah perjalanan menjadi lebih berkesan dan tak terlupakan.




Dulu 5 tahun yang lalu saat pertama kali solo backpacking ke Hongkong ada begitu banyak tempat yang bisa dikunjungi saat berjalan seorang diri, namun semua itu seperti melangkah dalam sepi. Berjalan mengunjungi sebuah tempat lalu mengabadikan dalam sebuah gambar, kemudian bergegas lagi ke daftar berikutnya yang seakan tidak pernah habis dan tidak pernah cukup untuk dijelajahi. Seperti ada jiwa yang hilang.


Namun untuk perjalanan di Hongkong berikutnya bersama keluarga ada 2 hari di khususkan untuk hari bebas menjelajah kemana saja. Yang kami lakukan hanya berkeliling naik tram dan bus tingkat keliling kota kemudian turun di manapun tempat yang menurut kami bagus untuk disinggahi. Keliling kota sekaligus mengenalkan kepada Qiandra akan keberagaman transportasi umum di dunia, dan kali ini adalah sensasi pengalaman naik tram listrik dan bus tingkat.






Tidak tertulis dengan rinci mengenai to do list atau must visit, aku hanya mengajak keluargaku berkunjung ke tempat-tempat yang dulu pernah aku kunjungi untuk nostalgia. Semau dilalui tanpa perencanaan itenerary dengan jadwal yang sesak, dinikmati setiap waktu yang bergulir bersama-sama.


Dulu sebelum backpacking/traveling sama anak aku pribadi sangat menghindari tempat-tempat seperti wahana permainan atau kebun binatang. Alasannya umumnya karena budget yang mepet (baca: ngirit), lebih memilih meluangkan waktu untuk explore ke banyak tempat baru yang umumnya masuk 'must visit', dan terakhir memang sudah membayangkan suatu saat akan ada 'masa' nya untuk mengunjungi tempat-tempat berbayar itu.



Dan kini 'masa' itu pun tiba. Setiap kali backpacking ke sebuah kota/negara baru pasti menyelipkan agenda untuk mengunjungi wahana permainan serta kebun binatang. Selain untuk pendidikan/ pengenalan sejak dini flora dan fauna untuk putri kami Qiandra tentu agar seimbang dan adil untuk anak karena sudah mau diajak jalan bareng. Contoh saat di Singapura beberapa kali kesini baru pas bersama anaklah bela-belain masuk ke Garden By The Bay, SEA Life Aquarium, Singapore Zoo dan River Safari. atau saat ke Australia, kami berkunjung ke 2 kebun binatang disana. Dan secara rencana perjalanan pun jauh lebih santai dan fleksible mengikuti mood anak.Yang penting semua happy.






Satu tempat wahana permainan di Singapura yang belum pernah aku kunjungi sampai sekarang itu Universal Studio (kalo foto di depannya doang pernah karena gratis 🙈🙉🙊), alasannya sama ngirit sayang uangnya dan tunggu 'masa'nya 😀. Tunggu nanti Qiandra besar, sudah mengerti dan sudah bisa ikut main aja sekalian biar bisa main bareng.
Ya seperti inilah hidup, ada fase kehidupan yang akan terus kita lewati. Akan terus ada perubahan-perubahan yang ada dimana kita bisa menikmati setiap proses yang kita lalui. Semuanya indah dan akan menjadi kenangan pada masanya. Seperti halnya mengenang masa honeymoon dulu masih backpacking berdua, kini dengan kehadiran putri kami Qiandra dan putra kami Kaivandra semuanya menjadi berwarna dan penuh rasa. 




Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer 
twitter account @travelographers  and tiktok travelographers
and if you found the post useful or interesting please do share! :)

Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya
Salam Pejalan.




No comments:

Post a Comment