Pages

Sunday, May 30, 2021

Asia Overland. Berkunjung ke Tamu Kianggeh, Pasar Tradisional di Bandar Seri Begawan

Merasa sudah cukup menjelajahi Kampung Ayer, akupun penasaran untuk mendatangi pasar tradisional yang diceritakan ibu Dini. Dari perkampungan ini dengan perahu kayu bermesin yang merupakan alat transportasi utama aku membaur dengan penduduk lokal menuju ke pasar, ongkosnya pun harga lokal yaitu 1 Ringgit untuk sekali penyebrangan.
Aroma pasar selalu spesial di hidungku, hari itu suasana di pasar tampak begitu ramai dipadati penjual dan pembeli yang berjumpa untuk melakukan transaksi. Dari beberapa penjual yang kulihat, tampaknya merekapun hidup cukup, hal ini dapat kulihat dari model telepon genggam yang mereka pegang dengan layar sentuh model terkini, bahkan beberapa di antaranya tampak mengenakan beberapa gelang emas berukuran besar yang melingkar di pergelangan tangan mereka. 




 
Aku menyukai suasana di pasar ini, orang-orangnya begitu ramah hingga mempersilahkanku mencoba beberapa hal yang asing yang belum pernah ku lihat sebelumnya, di antaranya yaitu buah kembayau yang harus disiram air panas dulu sebelum disajikan untuk diminum serta cemilan yang bernama inti yang merupakan ketan putih dibungkus dengan daun kelapa yang di dalamnya diisi udang, tahai, daging, ayam, dan piasau. 
 
 
Di pasarlah aku bisa bersentuhan dengan kehidupan yang merakyat dari suatu kota atau tempat yang aku kunjungi. Dan disinilah banyak hal yang dapat ku jumpai yang mungkin tidak bisa ku temukan di tempat lain, sebuah wajah asli dari kehidupan bermasyarakat di tempat tersebut.


***
Beberapa tahun berikutnya Tuhan memberikanku kesempatan kedua untuk berkunjung ke negeri ini, bukan untuk backpacking namun untuk menjalankan tugas kantor yang mengirim saya untuk mengerjakan sebuah proyek IT di negeri ini. Di kesempatan tersebut aku memanfaatkan untuk menjelajah negeri ini lebih jauh dan lebih dalam serta mengunjungi beberapa tempat yang dulunya pernah saya jelajahi salah satunya pasar tradisional Tamu Kianggeh ini.
Kebetulan aku melihat sebuah proses perbaikan yang dilakukan oleh Kerajaan Brunei yang sedang terlihat membangun sebuah bangunan baru yang kelak menjadi pasar Tamu Kianggeh yang baru. Lokasinya masih sama hanya bersebelahan saja. Aku melihat proses transisi dari masa pembangunan pasar ini hingga semua penjualnya telah direlokasi dari tempat lama yang terbilang lebih kecil untuk pindah ke lokasi pasar yang lebih modern.




Keunggulan dari bangunan baru untuk pasar Tamu Kianggeh ini telah dilengkapi fasiltias parkir yang lebih luas, penataan penjual yang menjadi lebih teratur dan di kategorikan berdasarkan barang dagangannya serta menyediakan beberapa meja dan kursi yang dapat dimanfaatkan untuk tempat makan ketika para pengunjung belanja makanan yang juga bisa ditemukan di pasar ini.
Di pasar ini juga aku bertemu dengan beberap penjual yang fasih berbahasa Indonesia yang sebagian dari mereka dulunya adalah warga Indonesia. Namun setelah menikah dengan penduduk setempat telah mengganti kewarganegaraan mereka menjadi warga negara Brunei Darussalam mengukuti suami atau pasangan mereka.



Jika kamu hendak berkunjung ke Pasar Tradisional Tamu Kianggeh waktu terbaik untuk datang ke pasar ini yaitu pada pagi hari dimana kita bisa bertemu banyak penduduk setempat berbelanja disini. Di waktu pagi pasar masih ramai dan para penjual menjajakan barang dagangannya masih dalam kondisi yang segar. Beragam kuliner pun bisa ditemukan dan dicoba di Pasar Tradisional Tamu Kianggeh ini. Untuk mencapai tempat ini apabila kamu menginap di sekitar kawasan Masjid Ali Omar Saefuddin bisa berjalan kaki ke arah Klenteng atau terminal bus Bandar Seri Begawan. Lokasinya tidak jauh dari sana.
 

Tonton video kami mengenai pengalaman kami saat tinggal menetap dan berkunjung ke destinasi wisata Brunei Darussalam di youtube channel kami ini ya.
 

Apabila kamu ada rencana liburan ke Brunei Darussalam dan ingin mendapatkan sensasi menginap dengan suasana yang berbeda dari hotel pada umumnya saya sarankan bisa mencari di Airbnb.com dimana kamu bisa menginap di rumah penduduk di Brunei Darussalam, apartement, guesthouse atau penginapan lainnya. Bagi kamu yang belum mendaftar Airbnb kamu bisa menggunakan kode referral saya di link Airbnb.com ini agar bisa mendapatkan kredit / voucher hingga 40 USD yang dapat kamu gunakan untuk memesan penginapan. Tertarik? Yuk Daftar airbnb.com disini
 

Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer 
twitter account @travelographers  and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :)

Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya
Salam Pejalan.

1 comment:

  1. Kadang terfikir juga buat nulis pasar-pasar tradisional seperti ini.. ada hal-hal kecil menarik yang hadir saat kita di tempat seperti ini

    ReplyDelete