We just an ordinary travelographer family who love travelling & travel photography. An ordinary family with an ordinary dreams to travel the world. Thanks God the world is just awesome. We hope our photos can inspire you to see the world. Let's go see and travel the world, enjoy your life. Come and see it by yourself.
Pages
▼
Tuesday, May 22, 2018
Asia Overland. Satu Hari Menjelajah Ha Noi di Vietnam Utara, Kota Seribu Danau
Salah satu gedung pemerintah di Ha Noi, Vietnam
Pagi ini pertama
kalinya aku menginjakan kaki ke kota Ha Noi di Vietnam Utara, namun kabut musim semi ini membangkitkan
perasaan nostalgia tentang pengalaman ku sebelumnya ketika pernah berkunjung ke
Ho Chi Minh City di Vietnam Selatan. Indikator temperatur
udara di salah satu baliho yang berdiri di dekat jalan utama di bandara
menunjukan suhu 16 derajat, Kabut tebal menyelimuti kota ini, aku memandangi
sekeliling dari jendela bus kecil yang aku tumpangi dari bandara menuju pusat
kota Ha Noi, tampak jarak padang yang tak lebih dari dua ratus meter ke depan
karena terhalang kabut yang membuat setiap kendaraan melaju dengan kecepatan
rendah.
Setelah sampai di pusat
kota Hanoi, sambil menenggak air mineral dalam kemasan, aku mulai menyusuri
trotoar pertokoan yang cukup panjang yang mendominasi kota ini. Langkahku
terhenti di depan sebuah bangunan gereja berarsitektur eropa bergaya Neo Gothic
yang tampak kusam dengan permukaan cat yang telah memudar hampir di keseluruhan
bangunannya. Aku memandang sebuah patung wanita Regina Pacis atau Ratu
Perdamaian yang berdiri tepat di depan geraja tersebut. Melihat gereja ini
mengingatkanku akan kemegahan gereja Notre Dame di kota Ho Chi Minh yang
letaknya hanya selemparan batu dari Independence Palace dan Kantor Pos Pusat di
Saigon.
AirAsia yang membawaku ke kota Ha Noi, Vietnam
Suasana bandara internasional Ha Noi di Vietnam
Bus umum dari bandara ke pusat kota Ha Noi, Vietnam
Suasana di dalam mini bus dari bandara Ha Noi ke pusat kota Ha Noi Vietnam
Gereja yang memiliki
nama St. Joseph’s Catedral ini dibangun mulai pada tahun 1886 dengangaya arsitekturmenyerupaiNotreDamedeParis. Gerejaini
adalah bangunan keagamaanpertama yang dibangunoleh pemerintah kolonialPerancisdi IndoChinadan menjadikan GerejaCatedral
ini adalah gerejatertua diHa
Noi. Bangunannya besar dengan interior yang
megah seperti gereja katedral pada umumnya. Dibangundengandua menara
setinggi 31 meter, masing-masingtowerdilengkapi
denganlimalonceng
dengan dinding eksterior yang terbuat dari lempengan batu granit.
St Joseph Catedral di kota Hanoi, Vietnam
St Joseph Catedral di kota Hanoi, Vietnam
Malam ini rencananya
aku hendak langung berkunjung ke kota Lao Cai, sebuah kota yang berada di
perbatasan Vietnam dan Cina. Masih memiliki waktu 9 jam sebelum pemberangkatan
ke kota tersebut, aku berjalan mengelilingi kota Ha Noi dengan keterbatasan
peta kecil yang aku peroleh dari internet dan menjadi satu-satunya bekal untuk
menentukan arah yang akan kutuju. Walau berjalan sambil menggendong ransel
rasanya tak begitu masalah karena cuaca di kota ini begitu sejuk dengan udara
yang segar. Cuaca di musim semi ini begitu nyaman dan menyenangkan untuk
berkeliling kota.
Salah satu kuil di kota Ha Noi, Vietnam
Suasana kota Ha Noi di musim semi, Vietnam
Stasiun Ha Noi, tempat saya membeli tiket kereta dari Ha Noi ke Lao Cai
Stasiun Ha Noi, tempat saya membeli tiket kereta dari Ha Noi ke Lao Cai
Aku berjalan menuju
Temple of Literature yang lokasinya berada sekitar 1,2 kilometer dari stasiun
Ha Noi. Sesampainya di Temple of Literature, aku bersandar meluruskan
punggungku yang terasa pegal, rambut hitamku kian memudar terkena asap-asap
sepeda motor yang lalu lalang. Baju lusuhku kian menyusut, ditambah dengan
beban tas ranselku yang terus ku bawa sepanjang perjalanan.
Suasana jalan raya di kota Ha Noi, Vietnam
Temple of literature di Ha Noi, Vietnam
Sejenak aku duduk dibawah pohon yang diam di dekat loket
untuk membayar tiket masuk seharga 20.000 Vietnam Dong. Di sekelilingku tampak
bunga-bunga kecil yang ditata dengan indah di pelataran halaman kuil ini. Setiap
kuncup bunga, masing-masing berusaha membentangkan coraknya yang terindah dan
bermekaran di awal musim semi ini. Lalu mataku memandang lebih jauh ke dalam kuil yang kuno
dengan gerbang-gerbangnya
yang cantik, sebuah kolam yang tampak hijau dipenuhi lumut dan juga halaman
yang cukup luas dipenuhi bunga-bunga musim semi yang bermekaran. Jika kuamati
artistekturnya, kuil ini merupakan salah satu contoh terbaik dari pengaruh
struktur klasik China di Vietnam.
Temple of literature di Ha Noi, Vietnam
Temple of literature di Ha Noi, Vietnam
Kuil yang dibangun pada
tahun 1070 ini juga dikenal sebagai Temple of Confucius. Kuil ini memang
didedikasikan untuk mendiang seorang filsuf politisi, guru, dan editor
terkemuka dalam sejarah China yaitu Confucius. Dulunya merupakan pusat untuk
pembelajaran tingkat tinggi dalam sistem pendidikan tradisional bangsa China di
Kota Hanoi yang kini berdiri universitas nasional pertama di Vietnam yaitu
Imperial Academy. Bukan sembarang orang yang bisa mengeyam pendidikan di tempat
ini, mahasiswa yang dididik disini merupakan para kaum bangsawan, keluarga raja,
kaum birokrat dan golongan masyarakat elit.
Temple of literature di Ha Noi, Vietnam
Temple of literature di Ha Noi, Vietnam
Melanjutkan menyusuri
jalan kearah utara, langkahku kembali terhenti ketika tiba di Ho Chi Minh
Museum yang merupakan salah satu lanskap utama kota Ha Noi. Ho Chi Minh adalah
pemimpin besar Vietnam yang menganut paham komunis. Semasa hidup, ia berjuang
memimpin rakyat melawan penjajah dan menyatukan daratan Vietnam Utara dan
Vietnam Selatan. Setiap orang yang masuk diharuskan melalui alat detektor logam
dan barang bawaan wajib dititipkan di tempat yang telah disediakan dibagian
pintu masuk sebelum masuk museum ini. Di dalam musim Ho Chi Minh, aku bisa
memperoleh informasi mengenai sejarah dan perkembangan negara Vietnam dan tentu
saja sosok Ho Chi Minh yang diceritakan dengan lengkap mengenai kehidupan
sehari-harinya serta kontribusi besarnya terhadap negara Vietnam yang terpajang
dengan apik di museum ini.
Ho Chi Minh Museum di Ha Noi, Vietnam
Ho Chi Minh Museum di Ha Noi, Vietnam
Masih satu kawasan
dengan Museum Ho Chi Minh, ada Ho Chi Minh Mausoleum yang bangunannya
berasitektur rusia yang terkesan kaku namun kokoh. Mausoleum dibangun
persis di tempat Presiden Ho Chi Minh memproklamasikan kemerdekaan
Vietnam pada tanggal 2 September 1945 di Ba Dinh Square. Setelah Ho Chi Minh
wafat, tubuhnya diawetkan dan dibaringkan di dalam sebuah peti kaca di dalam Ho
Chi Minh Mausoleum ini. Maka tak heran penjagaan di bangunan ini begitu ketat.
Terlihat beberapa petugas dari bagian kepolisian militer berjaga-jaga dan tentu
saja ada daerah tertentu yang tidak boleh dilewati oleh pengunjung.
Ho Chi Minh Mausoleum di Kota Hanoi, Vietnam
Ho Chi Minh Mausoleum di Kota Hanoi, Vietnam
Suasana alun-alun Ho Chi Minh Mausoleum di Kota Hanoi, Vietnam
Selemparan batu dari Ho
Chi Minh Mausoleum terdapat sebuah bangunan yang terbuat dari kayu yang
ditopang oleh sebuah pilar bulat berdiri di sebuah kolam teratai. Bangunan ini
didesain untuk meniru layaknya sebuah bunga lotus yang sedang mekar untuk
menggambarkan simbol tentang kesucian Buddha. Bangunan ini dikenal dengan nama
One Pillar Pagoda (Pagoda Satu Tiang) yang kerap ramai dikunjungi sebagai
tempat berdoa bagi umat yang memohon kesehatan maupun keturunan.
Pagoda satu tiang di Ha Noi, Vietnam
Sejarahnya diabad ke-11
Raja Ly Thai Tong yang belum memiliki keturunan bermimpi kalau dia diterima
menjadi tamu Bodhisattca Avolokiteshvara, yang duduk di atas sebuah bunga lotus
besar. Singgasana itu berada di sebuah kolam bunga lotus berbentuk persegi yang
letaknya ada di sisi sebelah barat Thang Long Citadel, dan kemudian memberinya
seorang bayi laki-laki. Tak lama kemudian, sang raja memiliki keturunan dan
membuat pagoda yang disokong oleh satu pilar saja untuk meniru apa yang dilihat
dalam mimpi untuk mensyukuri anugerah tersebut. Bersambung. Tonton suasana kota Hanoi di akhir pekan saat ada car free day di youtube channel kami ini.
Tonton juga rekomendasi toko perlengkapan outdoor murah di Hanoi di youtube channel kami ini
"Selingan iklan"
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi
detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram
@travelographers, beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya. * Tokopedia * Shopee * Bukalapak
No comments:
Post a Comment