Pages

Sunday, February 4, 2018

Asia Overland, Tachileik, Kota Kecil di Perbatasan Myanmar dan Thailand Utara



Salah satu penjual makanan di Tachileik, Myanmar

City of the Golden Triangle. Kota Tachileik di Myanmar ini bersandingan dengan kota Mae Sai Thailand. Posisinya yang berada diperbatasan membuat kota ini ikut berkembang khususnya di sektor perdagangan. Disebut golden triangle karena lokasinya yang berdekatan dengan perbatasan tiga negara antara Thailand, Myanmar dan Laos yang dikenal sebagai kawasan segi tiga emas.
Lokasi pasar di Tachileik yang berdekatan dengan perbatasan Myanmar - Thailand ini membuat suasana kehidupan di pasar ini kerap ramai. Bermacam-macam orang berlalu-lalang disana dari seorang pembeli, penjual, pengemis bahkan pencopet berkumpul menjadi satu di pasar. Pasar ini menjual beraneka ragam barang mulai dari pakaian, kerajinan dari logam, tas-tas kualitas nomor dua, telpon genggam dan barang elektronik tiruan serta di bagian lain terdapat pasar tradisional yang menjual sayur mayur dan buah-buahan. Salah satu keunikan berbelanja di pasar ini kita bisa menggunakan mata uang Thailand Bath atau Myanmar Kyat saat bertransaksi di tempat ini.

Pasar Tachileik, Myanmar
Suasana perbatasan antara Mynamar dan Thailand
Penjual gorengan di kota kecil Tachilek, Myanmar

Suasana pasar Tachileik, Myanmar
Salah satu jenis barang yang bisa dijumpai di pasar Tachileik
Suasana pasar Tachileik yang terletak di perbatasan Myanmar dan Thailand

Suasana pasar Tachileik yang terletak di perbatasan Myanmar dan Thailand
Penjual gorengan di pasar Tachileik, Myanmar
Seorang penjual di Pasar Tachileik, Myanmar
Salah satu penjual makanan di Pasar Tachileik, Myanmar
Ini salah satu angkutan umum di kota Tachileik Myanmar, kendaraannya serupa dengan songtheaw angkutan umum di Thailand. Ada yang bisa bantu baca angkot ini tujuan kemana? Berada disini serasa tuna aksara gak bisa baca tulisan keriting seperti aksara jawa honocoroko
Angkutan umum serupa Song Theaw di kota Tachileik, Myanmar
Tubuh ringkih yang hampir separuh abad tuanya itu tetap semangat mengayuh becak di sekitar kota kecil Tachileik Myanmar. Sesekali ia terlihat menyeka butir-butir keringat yang mengalir deras di leher dan dahinya yang sudah mengkerut karena usia. Demi mengais rezeki untuk tetap bertahan hidup tanpa kenal lelah ia akan menghampiri setiap orang yang terdeteksi sebagai turis untuk ditawarinya berkeliling destinasi menarik di sekitar perbatasan negara Myanmar - Thailand ini.
Senja di Tachileik, Myanmar
Menjelang senja di kota Tachileik
Ketika menjelang senja, ufuk di horison barat kota Tachileik sudah disambut nuansa oranye diiringi matahari yang beringsut hendak kembali ke peraduannya. Sore itu bersama dengan kuas ajaibNya, Tuhan membuat goresan warna kuning-oranye pada kanvas tak berujung yang bergelar langit diatas negeri Myanmar.  Senja yang indah tak harus selalu berlatar pantai maupun gunung, karena Tangan Yang Kuasa memiliki kekuatan untuk melukiskan beragam keindahan dimanapun bagi umatnya yang bersyukur dan menyadari kebesaranNya. Tinggal bagaimana sudut pandang kita melihat dan cara kita menikmatinya sesuatu yang dianugerahkan kepada kita setiap harinya. 


Baca Artikel Tentang Thailand lainnya disini
           #Cross Border : Dari Kuala Lumpur Malaysia ke Hatyai Thailand Selatan

Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer 
twitter account @travelographers  and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :)


Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya
Salam Pejalan.


No comments:

Post a Comment