Pages

Sunday, February 4, 2018

Asia Overland, Perjalanan Kembali Dari Tachileik Myanmar ke Kota Chiang Rai Thailand




Tuhan melukiskan warna lembayung pada langit diatas perbatasan Mae Sai Thailand dan Tachileik Myanmar untuk memaparkan lebih banyak keindahan di dunia dan untuk menyadarkan manusia bahwa Tuhan memberi banyak pemuas mata di penghujung hari sebelum berganti malam. Ketika langit mulai gelap, kami segera bergegas untuk menyebrang perbatasan Myanmar melalui kota Tachileik menuju Mae Sai Thailand.
Melalui jalan yang sama kami segera berbaris di pintu imigrasi negara Myanmar dan mendapatkan stempel dari kantor imigrasi di Tachileik. Kami lanjut berjalan melewati jembatan perbatasan yang menghubungkan dua negara ini untuk menuju kantor imigrasi di bagian Thailand yang terletak di Mae Sai. Kami kembali berbaris mengular di antrean orang-orang yang sudah terlebih dahulu hendak masuk ke Thailand, sampai akhirnya giliran kami tiba untuk diberikan stempel dari negara Thailand sebagai tanda bahwa kami diperbolehkan untuk masuk kembali.

Senja di Mae Sai, Perbatasan Thailand Utara dengan Myanmar
Senja di perbatasan Myanmar dan Thailand Utara

Menyebrang kembali Perbatasan Myanmar ke Thailand dari Tachileik ke Mae Sai

Setelah sampai di sisi Mae Sai, kamipun memutuskan untuk mencari makanan kecil dan membeli  minuman untuk mengisi perut kami sebelum melanjutkan perjalanan panjang kembali menuju kota Chiang Rai. Mengingat perjalanan menuju kota Chiang Rai cukup jauh untuk hitungan naik sepeda motor. Dengan perasaan yang bahagia telah melihat dan menyebrang perbatasan ini secara langsung kamipun mulai memacu motor kami meninggalkan dua kota perbatasan ini. Sepanjang perjalanan tubuh kami menggigil di atas motor menembus dinginnya udara malam. Di kedua sisi jalan didominasi lahan perkebunan dan persawahan yang tak terlihat ada kehidupan, jalanan malam itu begitu gelap dan sepi. Tak banyak kendaraan yang berpapasan atau melewati motor kami.

Penjual Makanan di Pasar Mae Sai yang Lokasinya dekat dengan Perbatasan Thailand dan Myanmar
Penjual Makanan di Pasar Mae Sai yang Lokasinya dekat dengan Perbatasan Thailand dan Myanmar


Menurut kami terkadang foto yang bagus tidak hanya dinilai berdasarkan kualitas gambar, waktu pengambilan dan komposisi yang digunakan. Salah satu nilai tambah suatu foto itu jika foto tersebut dapat bercerita dan membangkitkan suatu kenangan dalam perjalanan hidup kita. Setidaknya bagi kita sendiri maupun orang yang ada di dalam foto tersebut. Bagi kami foto yang gelap dan 'noise' ini dapat menggambarkan lebih banyak kata-kata dibalik foto ini.
Ekspresi kebahagiaan kami setelah bisa sampai kota Chiang Rai setelah perjalanan panjang dari Myanmar
Ekspresi kebahagiaan kami setelah bisa sampai kota Chiang Rai setelah perjalanan panjang dari Myanmar
Foto dengan ekspresi bahagia ini diabadikan ketika kami berhasil kembali ke kota Chiang Rai, Thailand setelah menempuh kurang lebih 160 kilometer Pulang Pergi ke kota Tachileik di Myanmar. Malam itu kami harus kembali ke Thailand setelah pada sore harinya menjelajah kota Tachileik. Jalanan yang lurus dan sepi dengan penerangan yang minim tidak menjadi halangan bagi kami untuk terus melanjutkan perjalanan.
Udara malam yang dingin yang berhembus saat mengendarai motor memaksa kami untuk melaju lebih lambat untuk mengurangi rasa dingin yang mendera tubuh yang mulai menggigil. Melihat foto ini kembali memutar memori kami dan terhanyut dalam nostalgia betapa nekatnya kami saat itu yang memberanikan diri menuju perbatasan Thailand - Myanmar dengan sepeda motor. 

Baca Artikel Tentang Thailand lainnya disini
           #Cross Border : Dari Kuala Lumpur Malaysia ke Hatyai Thailand Selatan

Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer 
twitter account @travelographers  and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :)


Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya
Salam Pejalan.

No comments:

Post a Comment