Salah satu suku karen di perkampungan suku berleher panjang di Thailand |
Motor matik kami melaju
konstan menyusuri jalan di area persawahan. Mataku asyik memandangi sawah yang menghijau
dengan latar perbukitan. Jejeran ilalang memenuhi sepanjang tepi jalan. Selama
perjalanan aku tak berbicara sama sekali. Pandanganku menangkap pantulan wajah
Yayan dan Novel di kaca spion yang juga tampak menikmati perjalanan ini hingga
akhirnya kami menghentikan laju motor dan memarkirkannya di sebuah perkampungan
kecil yang berada di kaki bukit.
Setibanya disana,
suasananya begitu sepi tak banyak turis yang sedang berkunjung di perkampungan
ini. Kami menduga mungkin ini bukan tempat perkampungan yang biasanya
dikunjungi tur wisata, karena lokasi perkampungan ada di sisi yang berbeda dan
biaya retribusi masuknya pun hanya 100 Bath atau kurang dari setengah dari
harga informasi yang kami peroleh.
Perjalanan kami dengan sepeda motor menuju Long Neck Karen di Chiang Rai |
Perjalanan kami dengan sepeda motor menuju Long Neck Karen di Chiang Rai |
Pemandangan sekitar perkampungan Long Neck Karen di Chiang Rai |
Perjalanan kami dengan sepeda motor menuju Long Neck Karen di Chiang Rai |
Perkampungan suku karen cukup jauh dari jalan utama, harus masuk ke dalam perkampungan |
Setelah membayar tiket masuk kami mulai berjalan menyusuri
jalan setapak memasuki perkampungan suku Kayan Lahwi/ Karen. Kakiku berhenti ketika sampai di depan
sederetan warung penjaja cinderamata yang semua penjualnya berasal dari suku
pedalaman. Beberapa orang wanita bersuku Akha berpakaian tradisional dengan
tudung kepala yang dipenuhi bola-bola kecil dari
perak yang penuh detail berhiaskan asesoris warna-warni
rumbai, bordir, dan koin-koin menyambut kedatangan kami menjajakan kerajinan tangan dan
cinderamata.
Long Neck Karen Village di Provinsi Chiang Rai, Thailand |
Long Neck Karen Village di Provinsi Chiang Rai, Thailand |
Penduduk di perkampungan Long Neck Karen di Chiang Rai |
Penduduk di perkampungan Long Neck Karen di Chiang Rai yang sedang makan siang |
Long Neck Karen Village di Provinsi Chiang Rai, Thailand |
Di Thailand sendiri ada sekitar 23
kelompok etnik minoritas yang disebut suku perbukitan. Suku Kayan Lahwi/ Karen
termasuk yang terbesar dari enam suku perbukitan yang berasal dari Myanmar. Suku
Kayan Lahwi/ Karen yang masih dalam kelompok bahasa Sino-Tiber ini awalnya merupakan etnis yang berada di Myanmar yang kemudian berimigrasi ke Thailand bagian utara terutama untuk lari
dari peperangan, tekanan sosial, dan persaingan demi tanah yang subur. Sebagian
memilih Thailand Utara lantaran masuk dalam daerah terpencil dengan kontur
pegunungan dan memiliki tanah yang subur.
Suku Karen yang kami jumpai di Long Neck Karen Village di Chiang Rai, Thailand |
Suku Karen yang kami jumpai di Long Neck Karen Village di Chiang Rai, Thailand |
Suku Karen yang kami jumpai di Long Neck Karen Village di Chiang Rai, Thailand |
Suku Karen yang kami jumpai di Long Neck Karen Village di Chiang Rai, Thailand |
Akupun mulai memandang ke sekelilingku, sampai pandanganku
terhenti pada sesosok gadis kecil yang mengenakan kalung logam berwarna emas
dileher mereka yang berada di sebuah jalan sempit dengan
warung-warung kecil dari bambu yg menjajakan beraneka warna kain tradisional. Di
sisi lain aku juga melihat seorang
ibu dan dua anaknya yang juga mengenakan kalung logam berbentuk kumparan
berwarna emas di leher panjangnya sedang serius menenun kain dengan alat
tradisional. Tak hanya dileher, gelang atau kumparan logam yang melilit dalam
jumlah banyak itu juga mereka kenakan di pergelangan tangan dan kaki.
Di perkampungan suku leher panjang yang menjajakan cinderamata |
Suku pedalaman di Thailand Utara |
Seperti halnya suku Kayan Lahwi/ Karen, di kawasan ini juga ditinggali suku
Palong yang datang bermigrasi dari Myanmar. Keunikan suku ini yaitu mereka
memiliki lubang telinga yang besar dengan berbagai aksesoris kalung yang
terbuat dari mutiara, koin dan manik-manik yang berwarna-warni.
Rasa takjub, penasaran dan miris bercampur padu dalam
benakku sesaat melihat mereka secara langsung di hadapanku. Aku langsung membayangkan
bagaimana perempuan-perempuan ini melewati hari-harinya dengan dibebani
sejumlah gelang logam pada leher, tangan maupun pergelangan kaki mereka?
Bagaimana rasanya memiliki leher yang panjang itu? Bagaimana mereka bisa
memiliki leher panjang itu? Bagaimana sejarahnya awal tradisi ini berlangsung hingga
bertahan sampai sekarang? Semua pertanyaan itu hilir mudik dipikiranku ketika
aku mulai berinteraksi dengan mereka secara lebih dekat. Untuk detail ceritanya
nanti akan aku share di buku perjalananku ya. Nantikan tanggal releasenya.
Suku Karen yang kami jumpai di Long Neck Karen Village di Chiang Rai, Thailand |
Suku Karen yang kami jumpai di Long Neck Karen Village di Chiang Rai, Thailand |
Suku Karen yang kami jumpai di Long Neck Karen Village di Chiang Rai, Thailand |
Semoga
keberadaan suku pedalaman ini dapat tetap bertahan beriringan dengan
perkembangan zaman sebagai salah satu keberagaman suku dan budaya di dunia yang
perlu dilestarikan.
"Selingan iklan"
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. |
Telah terbit buku karya saya yang berjudul Overland. Penasaran bagaimana Trilogy buku ini? Baca Sinopsis lengkapnya disini : Buku Trilogy Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Sebuah memoar perjalanan jalur darat melintasi perbatasan 13 negara Asia Tenggara dan Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram @travelographers, beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak
Baca Artikel Tentang Thailand lainnya disini
Cerita Perjalanan Darat Dari Krabi Ke Phuket Thailand
Perjalanan Menuju Pantai Patong Phuket, Thailand
Sebuah Pertemuan Dan Senja di Pantai Patong Phuket, Thailand
Menginap di Crown Hostel Backpacker di Jalan Bangla, Phuket Thailand
Sepenggal Cerita di Jalan Bangla & Kulineran Di Pasar Malam Phuket
Petualangan Menuju View Pint & Phuket Kilometer 0 Dengan Sepeda Motor
#Cross Border : Dari Kuala Lumpur Malaysia ke Hatyai Thailand SelatanPerjalanan Menuju Pantai Patong Phuket, Thailand
Sebuah Pertemuan Dan Senja di Pantai Patong Phuket, Thailand
Menginap di Crown Hostel Backpacker di Jalan Bangla, Phuket Thailand
Sepenggal Cerita di Jalan Bangla & Kulineran Di Pasar Malam Phuket
Petualangan Menuju View Pint & Phuket Kilometer 0 Dengan Sepeda Motor
Kulineran Di Pasar Muslim Krabi
10 Cara Asyik Menikmati Liburan di Krabi, Thailand
15 Kuliner Pinggir Jalan Yang Patut Kamu Coba Saat Traveling ke Thailand
Hopping Island ke Pulau Phi Phi Thailand Bersama Beyonce
10 Cara Asyik Menikmati Liburan di Krabi, Thailand
15 Kuliner Pinggir Jalan Yang Patut Kamu Coba Saat Traveling ke Thailand
Hopping Island ke Pulau Phi Phi Thailand Bersama Beyonce
Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer
twitter account @travelographers and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :)
Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya.
Salam Pejalan.
Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya.
Salam Pejalan.
No comments:
Post a Comment