White Temple di Chiang Rai, Thailand |
Dengan tiket promo Air Asia yang kami peroleh dari kota
Bangkok kami menuju Chiang Rai sebuah kota kecil di Thailand paling utara
dengan penerbangan seharga 320.57 Thailand Bath. Tujuan utama kami yaitu
mengujungi kawasan Golden Triangle yang merupakan jalur sutera perdagangan tiga
negara yaitu Thailand, Myanmar dan Laos yang dihubungkan oleh sebuah sungai
yang bernama Sungai Mekong.
Kami naik pesawat terakhir dengan pertimbangan agar memiliki
waktu lebih untuk menjelajah kota Bangkok terlebih dahulu, dan secara kebetulan
kami bisa menjelajah bersama teman-teman seperjalanan dari Jakarta yaitu Yayan,
Nesia, Tika, Novel, Ade, Umi dan Nisa. Namun untuk
perjalanan ke Thailand bagian utara ini kini tersisa Yayan saja, ditambah
personil baru yaitu Novel yang baru bertemu kemarin. Jika hidup diibaratkan
sebagai perjalananan, seperti inilah kehidupan yang terus berjalan. Ada yang
datang ada juga yang pergi di dalam kehidupan.
Mengecek jadwal penerbangan dari Bangkok ke Chiang Rai |
Terkadang kita harus
senejak berpisah karena setiap orang memiliki waktu dan tujuan masing-masing. Namun disetiap fase kehidupan kita
akan terus bertemu dengan orang baru yang senantiasa bisa memberikan kita
pengalaman dan momen hidup yang tidak akan terlupakan. Sebelum berpisah dengan
mereka aku berdoa untuk perjalanan mereka agar senantiasa dilancarkan, dan
tentu saja berharap bisa mengatur waktu sekembalinya kami nanti di Jakarta
untuk bertukar cerita dengan pengalaman masing-masing yang diperoleh dari
perjalanan ini.
Tiba di Bandara Internasional Chiang Rai Thailand menjelang tengah malam |
Setibanya di Bandara Chiang Rai di Thailand utara kami
langsung bergegas mencari taksi untuk mencari penginapan di kota ini. Seketika
kami sudah keluar bandara suasana bandara tersebut terlihat begitu sepi. Kini
lampu-lampu pada bangunan tersebut bertahap dipadamkan menambah sepi dan gelap,
melengkapi gelapnya jalan akses bandara dimana tidak ada lampu penerangan yang
menyinari jalanan ini. Memasuki daerah kota pun suasana begitu sepi, tak banyak
kehidupan yang terlihat, benar-benar sebuah kota yang pas untuk rehat sejenak
dari kebisingan kota besar.
Taksi di bandara Chiang Rai ternyata mobil biasa seperti ini |
“Where is you hotel sir?” Tanya supir itu di tengah perjalanan.
“Do you know City Home Hostel? 868 Phahon Yothin Road, Chiang Rai next
to the Thai Airways office building & close to the Night Bazaar” Tanyaku
sembari menunjukan alamat dan petunjuk arah yang kuperoleh dari internet.
“Ah.. Yes I know it.” Jawabnya.
Suasana kota Chiang Rai di malam hari |
Sesampainya di
penginapan, waktu sudah hampir menunjukan pukul dua belas malam. Untung saja
pemilik hostelnya masih bangun untuk membukakan pintu. Kami pun langsung
bertanya mengenai ketersediaan kamar dormitory
untuk tiga orang. Hati ini sempat harap-harap cemas karena kami tidak melakukan
reservasi sebelumnya, namun dewi fortuna kembali berpihak kepada kami dan
mengatakan masih ada kamar untuk kami bertiga dengan harga 140 Bath semalam.
Penginapan kami di kota Chiang Rai, Thailand |
***
Di hari berikutnya kami
bertiga mulai berpetualang dengan bermodal dua motor sewaan dari sebuah ruko
penyewaan motor. Kami mulai berjalan menyusuri objek wisata di kota ini, tujuan
pertama kami yaitu Wat Rong Khun atau White Temple (Kuil Putih) yang mulai
dibangun pada tahun 1997. Lokasinya yang tak jauh dari pusat kota dan letak
bangunannya yang tak jauh dari pinggir jalan utama sehingga membuat keberadaan
kuil cantik ini mudah terlihat.
Tempat penyewaan Sepeda Motor di Chiang Rai |
2 Sepeda Motor Yang Kami Sewa Untuk Menjelajah Chiang Rai |
White Temple ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara |
Salah satu sudut lain White Temple di Chiang Rai, Thailand |
2 Biksu yang kami jumpai di White Temple |
Dengan desain
arsitektur bangunannya yang sangat berbeda dibandingkan kuil-kuil di Thailand
pada umumnya, White Temple kini menjadi salah satu lanskap utama kota Chiang
Rai yang ramai dikunjungi baik oleh umat Buddha yang hendak beribadah maupun
wisatawan.
White temple di Chiang Rai, Thailand |
White Temple di Chiang Rai, Thailand |
White temple di Chiang Rai, Thailand |
Arsitektur kuil ini
sangat menarik dan terkesan kontemporer namun tidak meninggalkan ciri khas kuil
Buddha yang berornamen Thailand.
Dibangun dalam warna serba putih dan disempurnakan dengan detail mozaik
potongan kaca yang memantulkan cahaya matahari sehingga memberi efek kilauan
berlian. Warna putih melambangkan kesucian dari Sang Buddha, sedangkan kaca
dipakai untuk melambangkan kebijaksanaan Buddha dan Dhamma, yang bersinar
cerah di seluruh bumi dan alam semesta.
Sebuah karya seni kontemporer yang menawan di White Temple, Chiang Rai |
Sebuah karya seni kontemporer yang menawan di White Temple, Chiang Rai |
Sebuah karya seni kontemporer yang menawan di White Temple, Chiang Rai |
Sebuah karya seni kontemporer yang menawan di White Temple, Chiang Rai |
Salah satu karya seni di White Temple, Chiang Rai |
Diawal perjalanan kami
masuk ke kuil ini, beberapa patung dan karya seni dengan desain yang cenderung
esktrem dan ekspresif berdiri di pelataran kuil. Di bagian tamannya terdapat
kolam ikan yang di dalamnya berisi puluhan ikan koi yang didominasi warna putih
dan hitam walau sebagian ikan koi ada juga yang berwarna.
Kolam ikan koi di Kuil Putih, Chiang Rai Thailand |
Di dalam bangunan ini
kamu terus berdecak kagum akan keindahan dan filosofi yang terkandung di
dalamnya, bagaikan sebuah karya seni yang indah. Ketika kami terus berjalan ke
arah pintu keluar kuil ini, kami tertarik untuk menghampiri sebuah kolam dengan
dinding dan atap yang berwarna emas. Di dasar kolamnya terdapat ribuan koin
uang yang dilemparkan oleh umat Buddha sebagai ritual melempar koin harapan dan doa. Mereka percaya jika lemparan mereka tepat jatuh di
tengahnya, maka keberuntungan akan didapatkan bagi mereka yang melemparkannya.
Tulisan harapan dan doa pada pemeluk agama Buddha yang beribadah di kuil ini |
Melempar koin harapan dan doa di White Temple, Chiang Rai |
Kuil ini tidak habis-habisnya membuatku berdecak kagum. Ada sebuah bangunan
besar dan megah berwarna emas yang tampak mencolok di antara bangunan lain yang
didominasi warna putih yang ternyata adalah sebuah toilet umum.
Toilet umum di White Temple, Chiang Rai Thailand |
Tak
hanya dikenal dengan White Templenya, selama di Chiang Rai beberapa forum backpacker yang kubaca di internet
merekomendasikan untuk mengunjungi Black House yang dikenal dengan Baan Dam.
Kabarnya Black House ini merupakan rumah karya dari seniman
yang bernama Thawan Duchanee yang kontroversial sama halnya dengan awal
pembangunan White Temple. Bangunan yang didominasi warna hitam dengan suasana
misterius ini tentunya berbanding terbalik dengan White Temple yang baru saja
kami kunjungi.
Mengabadikan momen kebersamaan dengan teman seperjalanan |
Kami tahu akan mengalami
kesulitan untuk mencari tempat ini mengingat Black House bukanlah tempat wisata
populer pada umumnya yang terletak di jalan yang terpencil. Hanya berbekal
catatan alamat Black House Moo 13, Tambon Nang Lae, Muang, Chiang Rai. yang
kutulis pada secarik kertas kami melanjutkan perjalanan dengan motor mencari
tempat ini. Beberapa orang yang kami temui dijalan tidak ada satupun yang tahu
mengenai tempat ini. Lokasinya yang tidak berada di jalan besar membuat kami
kesulitan untuk menemukan tempat ini sampai akhirnya kami menduga posisi kami
saat ini sudah terlalu jauh melewati perkiraan lokasi kuil ini dibangun.
Kami harus realistis,
agar tidak tersesat terlalu jauh kami memutuskan untuk memacu motor kami ke
tujuan berikutnya yaitu ke perkampungan suku Kayan Lahwi/ Karen berleher
panjang, tujuan kami berikutnya.
"Selingan iklan"
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. |
Telah terbit buku karya saya yang berjudul Overland. Penasaran bagaimana Trilogy buku ini? Baca Sinopsis lengkapnya disini : Buku Trilogy Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Sebuah memoar perjalanan jalur darat melintasi perbatasan 13 negara Asia Tenggara dan Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram @travelographers, beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak
Baca Artikel Tentang Thailand lainnya disini
Cerita Perjalanan Darat Dari Krabi Ke Phuket Thailand
Perjalanan Menuju Pantai Patong Phuket, Thailand
Sebuah Pertemuan Dan Senja di Pantai Patong Phuket, Thailand
Menginap di Crown Hostel Backpacker di Jalan Bangla, Phuket Thailand
Sepenggal Cerita di Jalan Bangla & Kulineran Di Pasar Malam Phuket
Petualangan Menuju View Pint & Phuket Kilometer 0 Dengan Sepeda Motor
#Cross Border : Dari Kuala Lumpur Malaysia ke Hatyai Thailand SelatanPerjalanan Menuju Pantai Patong Phuket, Thailand
Sebuah Pertemuan Dan Senja di Pantai Patong Phuket, Thailand
Menginap di Crown Hostel Backpacker di Jalan Bangla, Phuket Thailand
Sepenggal Cerita di Jalan Bangla & Kulineran Di Pasar Malam Phuket
Petualangan Menuju View Pint & Phuket Kilometer 0 Dengan Sepeda Motor
Kulineran Di Pasar Muslim Krabi
10 Cara Asyik Menikmati Liburan di Krabi, Thailand
15 Kuliner Pinggir Jalan Yang Patut Kamu Coba Saat Traveling ke Thailand
Hopping Island ke Pulau Phi Phi Thailand Bersama Beyonce
10 Cara Asyik Menikmati Liburan di Krabi, Thailand
15 Kuliner Pinggir Jalan Yang Patut Kamu Coba Saat Traveling ke Thailand
Hopping Island ke Pulau Phi Phi Thailand Bersama Beyonce
Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer
twitter account @travelographers and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :)
Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya.
Salam Pejalan.
Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya.
Salam Pejalan.
No comments:
Post a Comment