|
Anak tangga menuju kuil Phnom di kota Phnom Penh, Kamboja |
Jujur setelah selesai
mengunjungi Grand Palace kami tidak tahu lagi harus pergi kemana lagi,
mengingat kunjungan kami ke Phnom Penh tanpa disertai itinerary yang pasti dan
tanpa tahu tempat mana saja yang direkomedasikan untuk dikunjungi di kota ini.
Karena perjanjian awal tuk-tuk akan membawa kami hingga petang kamipun nurut
mengikuti rekomendasi sopir tuk-tuk, mempercayakan sepenuhnya kepada beliau mau
dibawa kemana kami selanjutnya sembari menunggu waktu senja.
Tuk-tuk yang kami
tumpangi kembali menelusuri jalan di kota Phnom Penh yang berdebu. Pasir-pasir
jalanan beterbangan ketika dihempas laju kendaraan. Pohon-pohon di tepi
jalan yang terlihat meranggas karena kabarnya dalam beberapa bulan terakhir
hujan tidak turun di kota ini. Udara
terasa panas dan terik membuat sekujur tubuh ini menjadi basah karena keringat.
|
Menelurusi jalan raya di kota Phnom Penh, Cambodia |
|
Suasana jalan raya di kota Phnom Penh |
Beberapa menit kemudian
tuk-tuk pun sampai di pelataran parkir candi Phnom yang dirindangi oleh
pepohonan yang tumbuh tinggi di sekitar bukit. Mataku langsung menatap candi
yang berada di bukit kecil ini. Dari informasi yang kuperoleh kabarnya Wat
Phnom yang dibangun pada tahun 1372 ini
merupakan bangunan keagaaman tertinggi di kota Phnom Penh. Karena keunikan dan
keindahannya candi ini masuk dalam 1000
places to visit before you die.
|
Taman yang mengelilingi Wat Phnom |
Setelah melewati taman
dan mendaki puluhan anak tangga kami tiba di pelataran candi Phnom. Di sudut
lainnya terdapat sebuah kuil kecil yang kabarnya di dedikasikan untuk Lady
Penh.
|
Gerbang utama menuju Wat Phnom, Cambodia |
|
Salah satu detil karya seni/ relif yang bisa dinikmati di Wat Phnom |
|
Salah satu detil karya seni/ relif yang bisa dinikmati di Wat Phnom |
Di sebagian dinding candi dihiasi dengan mural yang bercerita tentang
Buddha. Disisi lain ada juga mural yang menggambarkan cerita dari Reamker versi
Khmer dari Ramayana. Jika dilihat bagian interior ruangnya terdapat altar utama
dengan patung Buddha duduk yang terbuat dari perunggu. Patung Buddha tersebut
dikelilingi oleh bunga dan lilin serta persembahan yang dibawa oleh para
pemeluk Buddha yang bersembahyang di candi ini.
|
Salah satu sudut Wat Phnom |
Rangkaian perjalanan
hari ini ditutup dengan menjelajah salah satu pasar tradisional di kota
Phnompenh yang menjajakan beragam jenis makanan.
|
Suasana pasar tradisional di kota Phnom Penh |
|
Di pasar ini bisa ditemukan penjual sayur mayur, daging serta ikan dari nelayan setempat |
|
Penjual buah di pasar tradisional di kota Phnom Penh |
|
Penjual keong rebus di pasar tradisional di kota Phnom Penh |
|
Aneka bubur manis, salah satu menu yang bisa ditemukan di pasar tradisional di kota Phnom Penh |
|
Ayam bakar, salah satu menu yang bisa ditemukan di pasar tradisional di kota Phnom Penh |
|
Suasana Pasar Tradisional di kota Phnom Penh |
"Selingan iklan"
|
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. |
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi
detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram
@travelographers, beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak
and if you found the post useful or interesting please do share! :)
Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya. Salam Pejalan.
No comments:
Post a Comment