Bus umum yang membawa kami ke kota Siem Riep |
Alarm di sampingku
berbunyi keras memekakkan telinga, membangunkan kami bertiga dari alam mimpi. Rasa
letih setelah semalam menjelajah kota Phnom penh dengan berjalan kaki
menelurusi tepi sungai Mekong, monument kemerdekaan, pasar tradisional hingga
ke beberapa landmark kota Phnom penh
membuat tidur kami lebih nyenyak. Setelah mandi dan mengemas tas ransel,
kamipun bergegas berangkat ke tempat bus yang akan membawa kami ke kota Siem
Riep berada. Karena letaknya tidak jauh dari penginapan, sebenarnya kami bisa
berjalan kaki. Namun berhubung kami memesan tiket bus dari resepsionis
penginapan, mereka memberikan pelayanan tambahan untuk mengantar kami dengan tuk-tuk ke tempat
agen bus berada.
Ketika jadwal
keberangkatan hampir tiba, kami dipersilahkan untuk naik ke dalam bus. Tidak
ada nomer kursi sehingga kami dapat memilih sesuai keinginan. Setelah
mengamankan tempat duduk tidak lama setelah itu bus Sokha Komartep Express
berwarna putih oranye bergaris hijau mulai beranjak pelan dari kota Phnom Penh
dengan tujuan ke kota Siem Riep. Jalur jalan rayanya didominasi pemandangan
lahan persawahan dikedua belah sisinya. Beberapa jalan masih tanah berbatu
menghamburkan debu-debu yang tersingkap angin dari laju kendaraan. Untungnya
pagi itu cuaca begitu terik, jika saja kondisinya sedang hujan rasanya jalanan
menjadi berlumpur dan tentunya waktu perjalanan bisa menjadi lebih lama.
Agen bus tempat kami menunggu jadwal keberangkatan |
Kondisi interior bus dengan konfigurasi 2-2. |
Tak jauh dari pusat
kota Phnom Penh, terlihat beberapa bangunan masjid yang cukup besar. Tampaknya
perkampungan kecil ini merupakan basis umat muslim tinggal di daerah ini.
Truk-truk besar pengangkut logistik dan kendaraan tuk-tuk tampak lalu lalang di
jalan raya yang sepi ini. Di pertengahan jalan, bus sempat terhenti beberapa
saat di tengah persawahan. Dalam diamku, karena penasaran Aku mengintip
pandangan keluar dari balik kaca jendela.
Pemandangan yang tersaji dari balik kaca jendela bus dari Phnom Penh ke Siem Riep |
Pemandangan yang tersaji dari balik kaca jendela bus dari Phnom Penh ke Siem Riep |
Seorang ibu yang
menggendong bayinya tampak turun dari bus untuk mengganti popok yang sudah dipenuhi
kotoran kemudian dibuang begitu saja di pinggir jalan. Langkah ibu ini diikuti
beberapa pemuda yang juga turun untuk membuang hajat di balik semak-semak.
Dengan melihat hal ini, aku hanya tersenyum geli karena membayangkan kondisinya
tak jauh berbeda dengan negara kita.
Sekitar
jam 2 siang bus yang kami tumpangi berhenti untuk
istirahat makan siang. Lokasi tempat pemberhentiannya tidak jauh dari Pasar
Tradisional Kampong Thom. Semua penumpang turun untuk menuju toilet umum dan
mencari makan siang. Mengingat tidak mudah untuk mencari makanan halal akhirnya
kamipun menghampiri penjual yang berada di pinggir jalan yang menjual beberapa
jenis buah potong. Selain itu kamipun membeli biskuit, roti dan air minum yang
dingin dari sebuah toko untuk menyegarkan hari yang begitu terik ini.
Setidaknya buah-buahan dan cemilan ini dapat sementara mengganjal perut kami
yang lapar.
Pasar tradisional Kampong Thom |
Jika kamu mau melakukan
perjalanan dari Phnompenh ke kota Siem Riep atau sebaliknya, waktu perjalanan
darat dengan bus yaitu kurang lebih 6 sampai 8 jam. Ada beberapa operator bus
yang dapat kamu pilih dengan beberapa jadwal keberangkatan yang beroperasi
mulai dari jam 6:30 Pagi diantaranya Mailinh, Phnompenh Sorya Transport, Mekong
Express serta Sokha Komar Express. Untuk memastikan rencana perjalananmu
berjalan lancar usahakan sudah memesan minimal 1 hari sebelum jadwal
keberangkatan agar tidak kehabisan tiket. Untuk pemesanan bisa mencari agen
resmi penjual tiket atau umumnya karyawan atau resepsionis di tempat kamu
menginap bisa membantu untuk melakukan pemesanan.
Setibanya bus di terminal Siem Riep, puluhan calo menghampiri setiap penumpang menawarkan jasanya |
"Selingan iklan"
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. |
Telah terbit buku karya saya yang berjudul Overland. Penasaran bagaimana Trilogy buku ini? Baca Sinopsis lengkapnya disini : Buku Trilogy Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Sebuah memoar perjalanan jalur darat melintasi perbatasan 13 negara Asia Tenggara dan Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram @travelographers, beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak
Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer
twitter account @travelographers and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :)
Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya. Salam Pejalan.
Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya. Salam Pejalan.
No comments:
Post a Comment