|
Suasana kehidupan di kota Siem Riep, Cambodia |
Setelah melalui 7 jam
perjalanan darat dengan bus dari kota Phnom Penh menuju Siemriep, kami tiba di
terminal bus kota Siem Riep. Sebuah kota sebagai gerbang pintu masuk utama
untuk menjelajah kompleks Angkor
Archaeological Park, salah satu situs sejarah tertua di dunia yang masuk dalam
daftar cagar warisan dunia UNESCO untuk dilestarikan. Dari balik kaca jendela
bus terlihat puluhan orang berdesakan di depan pintu bus, menyambut kedatangan
penumpang-penumpang yang baru sampai di kota ini.
Dengan gerak cepat mereka berebut untuk memenangkan hati penumpang bus
termasuk kami agar mau naik tuk-tuk mereka. Sebagian diantaranya juga
menawarkan penginapan dengan harga yang bersaing. Sedikit mundur kebelakang terdapat
beberapa orang yang membawa kertas yang bertuliskan nama seseorang yang hendak
dijemput. Di kota Siem Riep ini kami menginap di The King Angkor Villa yang
merupakan cabang dari penginapan The King Guesthouse yang kami tumpangi selama
di kota Phnom Penh. Dengan melakukan pemesanan di Phnom Penh selain mendapatkan
harga spesial 15 Dollar bertiga untuk triple
room ber-AC, kami juga mendapatkan jemputan gratis ke penginapan.
|
Penginapan kami selama singgah di kota Siem Riep |
|
Suasana kamar tempat kami menginap di Siem Riep |
Kehidupan keseharian di kota ini masih terbilang sederhana, sektor
pariwisata dengan destinasi Angkor Archaeological Park menjadi salah satu
sumber penggerak perekonomian masyarakat di kota ini. Seperti halnya kami
bertiga yang datang ke kota Siem Riep dengan tujuan mengunjungi Angkor
Archaeological Park salah satu kompleks kerajaan terbesar di dunia pada masa
pra industri dengan kawasan seluas 400 hektar yang dimulai dibangun oleh raja
Suryawarman II pada pertengahan abad ke-12. Tak kurang dari 100 candi ada di
komplek ini dengan Angkor Wat sebagai candi utamanya.
Satu hari sebelum menjelajah komplek kerajaan Angkor kami manfaatkan
untuk berkeliling kota Siem Riep. Pusat kota Siemriep
tidak terlalu besar, dan menurut kami cukup untuk menjelajahya satu atau dua
hari. Kami melakukan keliling kota siemriep dengan berjalan kaki atau bisa juga
menyewa sepeda dengan kisaran harga 1,5 – 4 dollar perhari. Dari yang kami
lihat banyak orang bule yang tampak
mempergunakan moda transportasi ini sebagai salah satu alternatif yang murah
meriah. Untuk kamu yang memiliki
keterbatasan waktu untuk keliling kota Siem Riep bisa juga naik tuktuk yang
dapat anda sewa bisa untuk short trip atau full one day trip.
|
Suasana jalan raya di kota Siem Riep, Cambodia |
|
Suasana jalan raya di kota Siem Riep, Cambodia |
|
Sungai di kota Siem Riep |
Rekomendasi dari kami jika ingin merasakan atmosphere
kehidupan masyarakat kota siemriep, cobalah untuk santai sejenak di pinggir sungai
kota Siem Riep. Setiap sore biasanya ada masyarakat sekitar yang bermain saek,
sebuah permainan seperti kok badminton. Hanya saja permainan ini dimainkan
dengan kaki seperti sepak takraw. Olahraga ini menurut saya begitu artistik dan
menuntut pemainnya untuk memiliki skill yang tinggi. Karena jika pemainnya
tidak memiliki kemampuan untuk bemain tentunya agak lebih capek untuk memungut
saek nya yang tertendang ke arah yang salah dibanding energi untuk bermainnya.
|
Penduduk setempat yang asik bermain saek di pesisir sungai di kota Siem Riep |
|
Penduduk setempat yang asik bermain saek di pesisir sungai di kota Siem Riep |
|
Penduduk setempat yang asik bermain saek di pesisir sungai di kota Siem Riep |
|
Penduduk setempat yang asik bermain saek di pesisir sungai di kota Siem Riep |
|
Mengabadikan momen di tepi sungai, Siem Riep |
Salah satu hal yang
menarik ketika kami berjalan-jalan di kota ini yaitu ketika mata kami tertuju
pada sebuah toko minimarket. Ketika di Jepang ada 711 (Seven Eleven), Di
Bandung ada 7-11 (Tujuh Sebelas) kalo di Siem Riep Cambodia ada 611 (6-Eleven).
|
Toko 6-11 di kota Siem Riep |
Dan tak terasa ketika
langit menjadi gelap dan malam telah tiba kamipun terus berjalan untuk mencari
tempat makan. Sampai akhirnya kami tiba di sebuah kawasan yang bernama PUB
STREET. Ini adalah salah satu tempat di Kota Siem Riep yang paling ramai
dikunjungi ketika malam hari. Selain dekat dengan night market di tempat ini
terdapat banyak sajian makanan baik di café-cafe ternama maupun penjaja makanan
di pinggir jalan, dan tentu saja tempat ini sebagai pusatnya hiburan malam.
|
Suasana malam di kota Siem Riep |
|
Keramaian di sekitar pasar malam dan pub street di Siem Riep |
|
Keramaian di sekitar pasar malam dan pub street di Siem Riep |
|
Keramaian di sekitar pasar malam dan pub street di Siem Riep |
Karena cukup sulit
untuk mencari makanan (yang benar-benar) halal di area ini pada akhirnya kami
kembali mencari makanan di restoran India, seperti halnya ketika kami di kota
Phnom Penh. Namun untuk kamu yang kurang suka menu india ada alternatif makanan
enak dan murah yaitu penjual mie tek-tek versi Cambodia yang jualan pake
gerobak. Selain murah sekitar 1 Dollar perporsinya ya Insya Allah halal deh
karena cuma pake telor sama sayuran (Tuhan Maha Mengerti Hambanya Yang
Lapar). Tips supaya lebih murah bayarnya
pake uang Riel Kamboja saja supaya bisa mendapatkan harga orang lokal.
|
Penjual mie goreng telor dan sayuran pinggir jalan di kota Siem Riep |
"Selingan iklan"
|
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. |
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi
detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram
@travelographers, beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak
and if you found the post useful or interesting please do share! :)
Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya. Salam Pejalan.
No comments:
Post a Comment