Sebagian besar orang yang datang ke Penang umumnya hanya mengunjungi Penang Street Arts dan mural-mural yang tersebar di tengah kota George Town saja, namun ternyata selain di pusat kota ada juga sebuah kawasan pertokoan yang bernama Nagore Square yang juga memiliki karya seni yang menarik untuk dilihat. Hal inilah yang baru kami ketahui ketika secara tidak sengaja melihat kawasan pertokoan ini yang begitu meriah dihiasi lampion berwarna merah saat dalam perjalanan menuju Gurney Drive di malam hari untuk berburu kuliner.
Beruntung kami menginap di Tune Hotel yang memang lokasinya tidak jauh dengan Nagore Square. Dengan berjalan kaki dalam waktu sekitar 10 menit saja kamipun sampai di sederetan pertokoan ini. Posisi Nagore Square dapat diakses melalui Jalan Burma dan berjarak kurang lebih 1 kilometaran dari Komtar, salah satu bangunan tertinggi yang menjadi landmark Pulau Pinang. Kalau kamu mau kesini naik transportasi bus umum kalau tidak salah kamu bisa naik bus Rapid Penang bernomer 101 dari Komtar dan turun di sekitar Nagore Square.
Beruntung kami menginap di Tune Hotel yang memang lokasinya tidak jauh dengan Nagore Square. Dengan berjalan kaki dalam waktu sekitar 10 menit saja kamipun sampai di sederetan pertokoan ini. Posisi Nagore Square dapat diakses melalui Jalan Burma dan berjarak kurang lebih 1 kilometaran dari Komtar, salah satu bangunan tertinggi yang menjadi landmark Pulau Pinang. Kalau kamu mau kesini naik transportasi bus umum kalau tidak salah kamu bisa naik bus Rapid Penang bernomer 101 dari Komtar dan turun di sekitar Nagore Square.
Kedatangan
kami di malam hari pada saat tahun baru imlek disambut oleh meriahnya
lampu-lampu lampion berwarna merah yang menggantung di kawasan Nagore
Square. Namun berhubung kedatangan kami sudah terlalu malam hampir semua
toko sudah tutup atau memang toko-toko tersebut tutup dalam rangka
Chinese new year. Mural dan street arts pertama yang kami temui yaitu
gambar seirang wanita yang sedang duduk di kursi yang cukup tinggi
sambil merokok, tidak jauh dari mural tersebut terdapat sebuah gambar
malaikat bersayap dengan hiasan warna-warni secara abstrak pada kedua
sayapnya.
Tonton video perjalanan ke Penang di Channel youtube kami ini ya
Di seberang jalan terdapat sebuah mural yang menarik perhatianku yaitu seorang anak laki-laki yang sedang mendorong gerobak roda tiga yang berisi kumpulan likes dari ikon facebook. Hal ini cukup menggelitik seraya mengingatkanku tentang tidak sedikit orang membuat postingan di sebuah media sosial untuk sekedar mendapatkan banyak love dan like, tidak peduli sumbernya dari mana, tidak peduli itu karya siapa. Hal inilah yang cukup banyak ku lihat di timeline linimasa ku.
Namun sementara itu aku juga menyadari banyak juga orang yang berkarya dengan niat tulus untuk saling berbagi informasi dan inspirasi bagi siapa saja yang membaca postingan tersebut. Terlepas dari semua itu yang paling penting mengingatkan kita untuk mem posting hal-hal yang positif dan hal-hal yang optimis bukan postingan hoax yang mengandung kebencian, saling nyinyir, pesimisme dan hal-hal yang dapat mengurangi keakbaran baik di lingkungan pertemanan, di lingkungan masyarakat tempat kita tinggal serta di negeri kita Indonesia. Mengingatkanku untuk berbicaralah yang baik atau diam. Mengingatkanku untuk sharing hal-hal yang positif dan mengabaikan bila melihat postingan yang kurang baik.
Kaki kami terus melangkah menjelajah Nagore Square yang sepi. Yang terlihat hanyalah mobil-mobil yang berjejer parkir ditinggal para pemiliknya serta lampion merah yang bergoyang dihembus angin. Bangunan pertokoan di Nagore Square pada malam hari terlihat cantik dengan tata cahaya yang menerangi deretan pertokoan yang berarsitektur klasik. Di beberapa bagian terlihat mural lain mulai dari bergambar food machine, wajah-wajah dengan beberapa ekspresi serta mural penuh warna lainnya.
Jika kamu memiliki waktu lebih ketika sedang di Penang rasanya Nagore Square bisa masuk dalam daftar itinerary mu baik untuk melihat mural yang tersebar disini maupun untuk menjajal salah satu menu kuliner yang disajikan di salah satu tempat makan di kawasan ini.
"Selingan iklan"
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. |
Telah terbit buku karya saya yang berjudul Overland. Penasaran bagaimana Trilogy buku ini? Baca Sinopsis lengkapnya disini : Buku Trilogy Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Sebuah memoar perjalanan jalur darat melintasi perbatasan 13 negara Asia Tenggara dan Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram @travelographers, beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak
Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer
twitter account @travelographers and google plus account +shuTravelographer
twitter account @travelographers and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :)
Gw 4x ke penang tapi cuman nganterin temen berobat hahaha, ngak jalan2 sama sekali ihik ihik
ReplyDeleteberobat sakit apa cum? bukan sakit hati kan?. iya semoga next time dpt undangan gratisan ya dari tourism malaysia utk jalan" ke penang hehehe
Deletepengen ke penang.. sepertinya kalau hunting malam seru ya..
ReplyDeleteamankah buat perempuan jalan sendirian kalau malam sambil bawa2 kamera DSLR??
kalau dari para pejalan yang kami temui sih sejauh ini Penang aman untuk wisatawan bahkan untuk yang solo traveler, tapi tentunya tetap harus menjaga diri untuk antisipasi sesuatu hal yang tidak diiinginkan terjadi.
Delete