Sambungan dari artikel
sebelumnya tentang Mempromosikan Wisata Indonesia Dengan Cara Traveling Ke Luar Negeri, kurang populernya pariwisata Indonesia dibandingkan pariwisata negara
tetangga terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang datang. Menurut
Wikipedia pada tahun 2015 lalu Indonesia yang memiliki potensi wisata yang
besar hanya dikunjungi 9,4 juta wisatawan. Coba kita bandingkan dengan
Singapura yang dapat menarik kunjungan wisatawan sebanyak 15 juta orang,
Thailand mencatat dikunjungi oleh 24.8 juta wisatawan dan Malaysia adalah yang terbanyak
di Asean yaitu 27.4 juta wisatawan atau 3 kali lipat dari kunjungan wisatawan
di Indonesia.
Dalam daftar yang
dirilis List 25 tentang 25 Negara yang paling banyak dikunjungi di tahun 2015
nama-nama negara tetangga lah yang masuk dalam daftar tersebut seperti
Singapura, Thailand dan Malaysia. Lalu apa yang menyebabkan banyak wisatawan
asing lebih gemar berkunjung ke negera tetangga dibandingkan ke Indonesia?
Terkadang sesekali kita memang harus traveling pergi keluar negeri agar kita
bisa belajar bagaimana memaksimalkan potensi wisata di negeri Indonesia. Dengan
kesadaran diri, hal yang baik dari mereka coba kita adopsi dan diterapkan di
negeri ini untuk menjadikan negeri ini lebih baik.
1. Peta
dan Brosur Wisata
Kita (Indonesia) bisa
belajar mulai dari negeri Singapura tetangga terdekat kita yang luas
teritorialnya tidak lebih besar dari ibu kota kita. Apa yang membuat negeri
Singa itu dapat menarik banyak wisatawan? Kita bisa lihat dimulai dari hal
kecil yaitu di berbagai sudut bandara Changi yang merupakan pintu utama masuk
ke negara Singapura tersebar begitu banyak peta wisata yang bisa diambil secara
gratis oleh semua wisatawan untuk referensi menjelajah negeri Singa. Isinya
lengkap mulai dari peta jaringan moda transportasi umum, tempat-tempat yang
patut untuk dikunjungi, paket wisata yang bisa dipilih hingga rekomendasi
tempat belanja dan makan.
Apakah semua peta
tersebut menggunakan uang pemerintah? Rasanya tidak karena di dalam brosur dan
peta wisata tersebut terdapat banyak “sponsor” yang beriklan disana yang
membiayai biaya produksi untuk desain dan percetakannya serta memberikan
keuntungan baik agency atau perusahaan yang membuat maupun pihak pengiklan.
Bisa dikatakan peta tersebut adalah salah satu bentuk simbiosis mutualisme yang
saling menguntungkan dengan market/pangsa pasar yang sesuai untuk dituju.
Indonesia bisa mencontoh hal tersebut yaitu menyediakan peta paduan wisata yang
berisi rekomendasi tempat wisata, rekomendasi kuliner serta hal lain yang
terkait dengan pariwisata. Mungkin bisa di mulai dari bandara International di
kota-kota besar yang menjadi salah satu pintu masuk wisatawan asing.
Tidak harus
menghabiskan budget pemerintah untuk membuat peta wisata tersebut selama ada
perusahaan (swasta maupun dibawah pemerintah) yang berfokus untuk membuat peta
wisata tersebut dan menggalang sponsorship menjalin kerja sama dengan pengelola
tempat wisata, hotel-hotel maupun tempat makan di kota tersebut rasanya akan
menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan.
Peta Lokasi Yang Tersebar di Berbagai Sudut Kota |
Hal lain yang bisa kita
pelajari dari Singapura dan Malaysia yaitu di stasiun atau halte bus terdapat
peta-peta wisata dan petunjuk arah yang ada di sekitar tempat tersebut. Hal ini
tentunya dapat memberikan referensi yang baik kepada wisatawan untuk menjelajah
kota. Tidak dapat dipungkiri apabila suatu tempat destinasi wisata ramah dengan
kunjungan wisatawan maka kabar itu akan menyebar dengan cepatnya ke semua orang
di dunia sehingga membuat orang lain tertarik dan mempertimbangkan untuk
datang. Dan wisatawan yang pernah datangpun tidak menutup kemungkinan tidak
akan kapok untuk berkunjung kembali.
2. Open
Trip Yang Terintegrasi
Indonesia juga bisa
belajar bagaimana pariwisata di Thailand, Vietnam, Filipina, Korea dan China
begitu maju salah satunya di negara tersebut memiliki banyak travel agent/
operator wisata yang saling terintergrasi. Mereka terkoordinasi dengan baik
sehingga dapat memberikan kemudahan bagi para wisatawan yang datang. Salah satu
pelayanan yang mereka berikan yaitu begitu mudahnya kita mencari paket open
trip ke suatu destinasi wisata dengan jadwal yang regular yang dapat diikuti
oleh wisatawan. Operator wisata bekerja sama dengan agen perjalanan, hostel,
hotel dan penginapan untuk menjadi perwakilan menjual paket open trip tersebut
dengan cara menyediakan brosur yang lengkap disertai daftar harga yang jelas.
Dengan begitu setiap tamu yang datang bisa langsung daftar untuk mengikuti open
trip tersebut dengan biaya yang tentunya jauh lebih murah dibandingkan harus
mengatur sendiri perjalanan tersebut sendiri.
Operator wisata akan
menjemput tamu yang menjadi peserta trip di depan penginapan pada jam tertentu
atau sesuai dengan meeting point yang telah disepakati. Setelah semua peserta
open trip telah dijemput dari beberapa penginapan kemudian akan dibawa
berkunjung ke tempat wisata yang dituju dan perjalanan akan berakhir dengan
semua tamu akan diantar kembali ke penginapan atau ke tempat yang telah
disepakati sebelumnya. Untuk membuat harga open trip menjadi lebih murah
umumnya operator wisata open trip dapat menjalin kerjasama dengan toko souvenir
atau restoran tempat makan untuk disisipkan dalam satu rangkaian perjalanan.
Bisa dikatakan toko souvenir atau restoran tersebut adalah sponsor yang
mensubsidi biaya perjalanan sehingga lebih terjangkau. Dari sisi ini terlihat
simbiosis mutualisme tercipta dengan bekerja sama dengan operator wisata toko
atau tempat usaha mereka menjadi dikenal dan dihampiri oleh para wisatawan. Dan
tidak perlu diragukan lagi tidak sedikit wisatawan yang akan berbelanja di
tempat mereka yang membuat bisnis ini akan terus maju seiring perkembangan
pariwisata.
Untuk di Indonesia
sendiri kami baru melihat konsep open trip dengan jadwal regular seperti ini
berkembang sangat baik di Bali, Lombok dan Labuan Bajo saja sedangkan daerah lain masih harus ditingkatkan lagi. Contoh open trip yang begitu populer di Bali dan Lombok
diantaranya paket wisata untuk snorkeling di 3 pulau gili, open trip paket
wisata sailing trip dari pulau Lombok ke Kepulauan Komodo hingga Labuan Bajo,
paket diving di beberapa spot menyelam di Bali Lombok serta berbagai contoh
open trip lainnya.
Operator Wisata Di Vietnam Yang Melayani Paket Perjalanan ke Halong Bay |
Peserta Open Trip ke Halong Bay Vietnam Yang Diikuti Berbagai Warga Negara |
Umumnya Operator Wisata Yang Mengadakan Open Trip Bekerja Sama Dengan Toko Souvenir, Salah Satu Contohnya di Vietnam ini |
Contoh sederhana di
kota lain yang harus dimaksimalkan sebut saja Bandung yang menjadi salah satu
pintu masuk wisatawan asing ke Indonesia. Dari pengalaman kami mengobrol dengan
beberapa wisatawan asing khususnya wisatawan dari Malaysia yang berkunjung ke
Bandung sebagian besar dari mereka bingung bagaimana cara mengunjungi tempat
wisata yang direkomendasikan khususnya tempat wisata yang berada di luar kota
Bandung. Sebut saja tempat wisata populer yang menjadi favorit untuk dikunjungi
diantaranya Kawah putih Ciwidey, Tempat-tempat wisata di Lembang, Maribaya
serta tempat wisata di kawasan Tangkuban Perahu. Tidak sedikit dari mereka
terpaksa menyewa kendaraan beserta supir untuk membawa mereka dengan biaya yang
tidak murah, minimal setengah juta rupiah bahkan ada juga yang menjadi korban
scam hingga harus mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah.
Jika memang traveling
dalam kelompok besar rasanya tidak terlalu masalah karena bisa sharing cost
namun bagaimana untuk orang-orang yang traveling dalam kelompok kecil seperti
sendiri atau berdua saja? Dengan adanya open trip seperti inilah yang bisa
memberikan kenyamanan bagi wisatawan untuk mengakses tempat-tempat wisata
dengan biaya yang lebih terjangkau. Open trip bisa disesuaikan dengan kawasan
yang hendak di jelajah serta disesuaikan interval harinya bisa half day tour,
one day tour atau disertai paket menginap beberapa hari.
Contoh sederhananya
untuk gambaran misalnya ada operator perjalanan yang menjual paket wisata ke
kawah putih yang bekerja sama dengan hotel-hotel di Bandung. Jadi apabila ada
wisatawan yang menginap di hotel mereka dapat memesan paket tersebut. Hotel
dapat mendapatkan fee dari hasil menjual paket tersebut sehingga sama-sama
memberi keuntungan. Kemudian hotel akan menginformasikan kepada operator
perjalanan untuk pemesanan tersebut dan akan menjemput tamu untuk mengikuti
tour di hari yang telah disepakati. Pihak operator pejalanan akan menjemput
secara kolektif semua peserta yang telah memesan tour tersebut baik melalui
penginapan maupun agen perjalanan. Konsep open trip ini tentunya bisa
diimplementasi di kota-kota lainnya ya, Bandung hanya sebagai contoh saja.
3. Mengembangkan
Aplikasi Digital
Di era perkembangan
teknologi informasi digital saat ini tidak dapat dipungkiri lagi sebagian besar
orang mulai beralih dari paduan wisata dalam bentuk cetakan menjadi ke aplikasi
digital yang dapat diakses secara online maupun offline dari sebuah gadget.
Begitu banyak orang yang menggunakan posel berbasis android and IOS dimana
banyak aplikasi digital mengenai pariwisata bermunculan untuk memudahkan turis
merencanakan perjalanannya dan menggali informasi dari aplikasi tersebut.
Aplikasi Pesonal Indonesia di Google Play Yang Bisa Kamu Unduh Gratis |
Ini adalah salah satu
kekuatan aplikasi digital dimana manusia di era modern mulai beradaptasi dengan
berbagai kemudahan dalam menggali informasi dengan cepat, tepat dan realtime.
Sebenarnya apa yang telah dibuat Kementrian Pariwisata Indonesia dengan menyediakan
aplikasi yang berisi paduan wisata di Indonesia seperti New Wonderful Indonesia
dan Pesona Indonesia yang dapat diunduh secara gratis di google play store dan
apple store sudah sangat baik, namun yang perlu dikembangkan yaitu content yang
terus diupdate agar tetap segar. Jika memungkinkan tidak ada salahnya dibuat
tidak hanya dalam bahasa English saja melainkan juga dalam bahasa Indonesia
untuk mengakomodir wisatawan lokal serta bahasa asing populer yang paling
banyak digunakan di dunia lainnya. Namun tentunya butuh effort yang besar untuk
mewujudkan itu.
4. Memberdayakan
Masyarakat
Belajar dari pengalaman
di Filipina mereka mengembangkan pariwisata yang ramah lingkungan dengan
pemberdayaan masyarakat setempat sehingga memberikan nilai ekonomis. Sebagai
contoh di Pulau Palawan terdapat sebuah daerah bernama Tagabinet Puertro
Princessa.yang memiliki kontur perbukitan karst, goa dan hamparan hutan yang
menghijau. Dahulunya kawasan ini begitu banyak terjadi pembalakan hutan secara
liar serta perburuan hewan-hewan liar termasuk yang dilindungi untuk dijual dan
dijadikan sumber penghasilan. Hal ini terjadi karena masyarakat disini umumnya
tidak memiliki pekerjaan yang layak.
Namun pemerintah
setempat bersama sebuah yayasan bekerja sama dengan penduduk setempat membuat
sebuah project yang mendukung pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat untuk
mengelola kawasan ini. Masing-masing penduduk lokal disini memiliki peranan
masing-masing, semuanya telah dilatih dan diberdayakan untuk bisa mendukung
pariwisata disini mulai menjadi pemandu, keamanan, penyewaan perlatan untuk
caving, penjaja kedai makan dan minuman, petugas parkir, instruktur outbound dan pekerjaan penunjang
lainnya.
Kontur Lanscape di Tagabinet Yang Didominasi Tebing Karts Yang Memiliki Goa dan Pepohonan Yang Asri |
Dengan diberikannya
alternatif pekerjaan seperti ini, kini dengan kesadaran diri masyarakat disini menjaga
kelestarian alam di sekitar mereka dan mengembangkan pariwisata yang berbasis
alam. Kebetulan jalurnya searah dengan Undergound River yang masuk dalam salah
satu keajaiban dunia yang baru maka pemerintah setempat mewajibkan semua
operator wisata harus singgah ke lokasi ini sehingga dapat menghidupkan
perekonomian masyarakat di Tagabinet, Puertro Princessa. Sebuah koordinasi yang
baik antara pemerintah dengan peran serta masyarakat setempat.
Hal ini tentunya bisa
jadi pembelajaran bagi Indonesia tentang sebuah upaya yang bisa kita contoh
dari Filipina dimana kita bisa memilih untuk mengekploitasi alam seperti hutan
secara berlebihan yang berdampak merusak bumi atau mengembangkan konsep
pariwisata yang ramah lingkungan yang sejalan dengan perekonomian dan
pemberdayaan masyarakat setempat.
5. Mengembangkan
Infrastruktur
Infrastruktur Kereta Bandara di Kuala Lumpur Untuk Memudahkan Wisatawan Ke Tengah Kota |
Ini adalah hal terberat
yang perlu ditingkatkan di Indonesia yaitu masalah infrastruktur. Hal ini
dikarenakan untuk membangun infrasruktur yang menunjang pariwisata butuh
koordinasi semua lini baik pemerintah setempat, pemerintah pusat hingga peran
serta masyarakat, terlebih lagi birokrasi di negeri ini yang begitu
complicated. Mari kita sejenak singkirkan dulu tentang infrastuktur di
Indonesia dan melihat bagaimana negara tetangga kita membangun
infrastrukturnya. Salah satu contohnya bagaimana Malaysia dengan serius mulai
membangun jaringan kereta berkecepatan peluru yang akan menghubungkan kota Kuala Lumpur dengan Singapura. Ketika kereta cepat tesebut jadi waktu tempuh
perjalanan antar negara Singapura dan Malaysia kelak hanya menjadi 90 menit
saja. Selain menunjang perkembangan bisnis juga dapat kita prediksi
perkembangan arus wisatawan yang akan datang mengunjungi kedua negara ini
karena infrastuktur yang mendukung. Begitu juga halnya dengan jaringan kereta
api yang menghubungkan Malaysia dengan negara Thailand yang membuat arus
kedatangan wisatawan antar dua negara terus meningkat.
Infrastruktur lainnya
tentu saja moda transportasi dalam kota dan pelayanan yang memanjakan para
wisatawan yang datang. Kami beri contoh di sebuah daerah kota kecil bernama
Ilocos Norte di Filipina pemerintah setempat memberikan pelayanan bus gratis
yang mengantarkan para penumpang yang tiba di bandara untuk diantarkan ke
penginapan yang berada di tengah kota. Selain itu setiap harinya disediakan 3
bus yang melayani free tour untuk membawa wisatawan berkeliling tempat-tempat
wisata alam atau wisata bersejarah di provinsi itu berdasarkan zonasi. Jadi wisatawan dapat
memilih sesuai dengan hal yang disukainya. Hal ini dibuat oleh pemerintah
setempat untuk mengembangkan pariwisata disana yang terbilang kurang populer
dibandingkan tempat wisata lainnya seperti Palawan, Cebu, Manila atau Boracay.
Contoh Tur Gratis Yang Disediakan Pemerintah Ilocos Norte di Filipina |
Hal ini juga dilakukan
oleh Malaysia yang menyediakan bus gratis bernama Go KL dengan beberapa rute
yang dapat melayani setiap wisatawan untuk berkeliling kota Kuala Lumpur secara
Gratis. Tidak hanya di ibu kota di Penang yang juga menjadi salah satu tempat
wisata paling populer di Malaysia juga disediakan bus Rapid Penang CAT yang
melayani wisatawan untuk berkeliling pusat kota Penang dan George Town secara
gratas. Untuk Indonesia sendiri sebenarnya sudah sangat baik dengan adanya bus
tingkat gratis seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo dan kota lainnya.
Rasanya hal ini bisa dicontoh di kota lainnya untuk mendukung kemajuan
pariwisata di tempat tersebut.
Dari 5 hal tersebut ada yang mau menambahkan? mari kita berbagi dan bekerja sama untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia.
"Selingan iklan"
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. |
Telah terbit buku karya saya yang berjudul Overland. Penasaran bagaimana Trilogy buku ini? Baca Sinopsis lengkapnya disini : Buku Trilogy Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Sebuah memoar perjalanan jalur darat melintasi perbatasan 13 negara Asia Tenggara dan Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram @travelographers, beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak
Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer
twitter account @travelographers and google plus account +shuTravelographer
twitter account @travelographers and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :)
Betul banget,open trip emang bisa jadi pilihan ideal terutama untuk menampung traveler2 kelompok kecil.. kecil-kecil lama-lama jadi gunung hihihi..
ReplyDeleteiya mas, krn saya lihat di indonesia konsep open trip berkembangnya baru di lombok dan bali aja, sebagian besar destinasi wisata lain belum dikembangin banget ya.
DeleteNice point of view, mas. Intinya adalah, kerja sama. Semakin banyak agen travel, penyedia paket wisata, dan semua pihak yang terkait mau bekerja sama, maka pariwisata Indoneia akan semakin bagus. Kalau mau kunjungin tempat wisata di Indonesia setiap wiken aja, misalnya, gw yakin 3 tahun gak akan selesai, karena Indonesia luar biasa kaya potensi wisatanya.
ReplyDeleteiya dolly PR, kalo semua mau kerjasama bukan malah jadi lebih menguntungkan dibandingkan saling bersaing. malah jadi lebih terintegrasi dan membuat banyak turis senang untuk berkunjung kembali.
DeleteGw kmrn nyari brosur di changi kok ngak nemu, tapi sempet nemu baliho ttg indonesia
ReplyDeletebiasanya di rak-rak deket papan informasi atau tourism information center sih cum, gw selalu lihat dan ambil kalo lagi jalan ke sing.
Deletebener banget , indonesia harus lebih maju lagi ..
ReplyDeleteiya setuju.. *tooss*
Delete