Pages

Wednesday, April 15, 2015

Asia Overland, Kulineran Di Pasar Muslim Krabi, Thailand

moslem in thailand, krabi, night market, street vendor, islam thailand, pasar malam, menu halal thailand
Salah Satu Penjaja Makanan Halal di Pasar Muslim Kota Krabi

“Coy Coy Coy.. minggir sebentar.” Ujarku sembari menepuk pundaknya beberapa kali untuk memintanya memberhentikan motor di tengah perjalanan kami menuju Pantai Ao Nang, Krabi.
“Kenapa bang?”
“Gw mampir ke pasar itu sebentar ya, penasaran gw rame bener pasarnya”


Entah mengapa, Setiap kali melihat pasar tradisional aku begitu tertarik untuk menyusup masuk dan menyelami kehidupan di dalamnya. Rasanya semua dimulai sejak kecil dimana orang tuaku sering mengajakku berbelanja di pasar tradisional yang membuatku memiliki ketertarikan yang besar akan pasar tradisional. Ditambah lagi ibuku yang juga berdagang di pasar tradisional dan aku sering menemainya. Dalam pandanganku pasar tradisional bukan hanya sekadar tempat jual beli semata, disini aku melihat denyut kehidupan suatu daerah dan interaksi yang hangat antar penjual dan pembeli penuh keakraban dan kekeluargan. Bisa sampai saling mengenal satu sama lain bahkan bisa sampai menjadi seperti saudara sendiri.

Sunday, April 12, 2015

Asia Overland, Mengejar Matahari di Pantai Noppharat Thara, Krabi

Noppharat Thara Beach, Ao Nang Beach, Pantai, Sunset, Senja, Krabi, Thailand, Phuket, Backpacking, travel, south east asia
Bersantai Menikmati Sunset di Pantai Noppharat Thara Krabi Yang memiliki Garis Pantai Yang Panjang
Jalan raya begitu lengang ketika kami memacu sepeda motor kami menuju pantai Ao Nang untuk menikmati senja di hari ini. Dalam perjalanan aku sudah membayangkan betapa asyiknya ditemani semilir angin laut yang menghembus sembari menikmati semburat matahari terbenam di pantai Ao Nang salah satu pantai yang populer untuk dikunjungi dikota ini. 20 kilometer jarak yang akan kami tempuh untuk mencapai pantai ini dari pusat kota.
Di kedua sisi jalan, sederetan bebatuan karst yang menjulang tinggi yang diselimuti kabut tipis menemani kami dalam sepanjang perjalanan. Indah sekali. Ini merupakan gugusan perbukitan yang kami lihat dari atas bukit Tiger Temple. Sempat sesekali berhenti untuk mengabadikan keindahan tebing karst tersebut, kamipun begitu menikmati perjalanan ini. Sampai akhirnya zngin laut yang bertiup menyebarkankan bau asin di udara pertanda kami sudah dekat dengan arah pantai, hal ini dibenarkan oleh beberapa petunjuk jalan menuju pantai yang tersebar di beberapa sudut untuk memudahkan navigasi kaum pendatang seperti kami.

Friday, April 10, 2015

Asia Overland, 1237 Anak Tangga menuju Tiger Cave di Krabi, Thailand

krabi, tiger caves, wat tham sua, karst, temple, thailand, phuket, asean, asia, south east asia, backpacking, travel
Kuil Tiger Cave di Puncak Bukit Krabi, Thailand

Pelan-pelan semburat awan gelap mulai mengelayuti langit Krabi, sesekali hujan rintik-rintik membasahi tubuh kami di tengah perjalanan menuju tempat tujuan awal kami yaitu Tiger Cave. Dari kejauhan tampak sebuah kuil berdiri megah di ujung tebing bebatuan karst yang menjulang tinggi di sekitar pepohonan. Suara mesin motor terus menderu melaju membelah jalan beraspal yang basah disiram hujan dari atas langit. Sesekali mobil besar mendahului kami dari sisi kanan dengan memberi kode suara klaskon.
Dengan biaya 20 Bath kami dipersilahkan masuk kedalam kawasan Tiger Cave. Tujuan kami tentunya menuju kuil yang ada di atas tebing yang telah sukses membuat kami penasaran sejak melihat dari kejauhan dalam perjalanan tadi. Disaat sedang mencari tangga menuju kuil tersebut, tak sengaja kami malah masuk ke dalam sebuah kuil yang di dalamnya terdapat patung harimau yang diletakan di bawah tebing yang menjadi asal nama tempat ini. Hingga kini kuil ini merupakan salah satu situs paling suci untuk agama Buddha yang ada di Provinsi Krabi.

Wednesday, April 8, 2015

Asia Overland, Air Terjun Huay To dan Taman Nasional Khao Phanombencha Krabi


Khao Phanombencha, huay to waterfall, krabi, phuket, thailand, travel, backpacking, air terjun
Air Terjun Huay To di Taman Nasional Khao Phanombencha, Krabi
Ku tatap matahari yang sudah meninggi. Matahari bersinar cerah di kota Krabi, memang pagi yang sempurna untuk mengawali petualangan kami hari ini. Dengan santai kami melangkah menyusuri trotoar di depan toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan itu. Meskipun sudah cukup siang namun masih sedikit kendaraan yang berlalu lalang, tidak ada riuh kemacetan kendaraan bermotor yang meneriakan klaksonnya memekakan gendang telinga. Mungkin memang karena kota kecil suasananya memang sepi dan tenang seperti ini.
Kami berjalan menyusuri kota Krabi menuju tempat penyewaan motor yang telah kami temukan semalam. Dengan jaminan paspor dan biaya sewa sebesar 200 Bath atau setara dengan 60,000 Rupiah kami dapat menggunakan motor ini sehari penuh. Dengan sepeda motor inilah kami akan menjelajah Krabi, sebuah tempat yang terkendal dengan keindahan tebing karst nya. Aku memanaskan sepeda motor matik sambil berbicara dengan Coy yang sedang mengenakan helm catok berwarna putih di kepalanya. Petualangan pertama menjelajahi negeri gajah putih akan segera dimulai. Berbekal peta pinjaman dari tempat penyewaan sepeda motor kamipun melaju cepat membelah jalan beraspal yang sepi untuk menuju Tiger Cave sebagai destinasi tujuan kami.

Saturday, April 4, 2015

Asia Overland, Mencicipi Menu Halal di Pasar Malam Kota Krabi

moslem in thailand, krabi, night market, street vendor, islam thailand, pasar malam, menu halal thailand
Salah Satu Penjaja Makanan Halal di Pasar Malam Kota Krabi

Di suatu malam sesaat tiba di kota Krabi mata kami tertuju pada lapak-lapak penjaja makanan yang berjejer di pasar malam Jalan Maharaj 10 tepat di seberang penginapan kami yang bernama City Hotel. Kami melewati jalan setapak yang becek di sela-sela tenda biru yang reyot khas pedagang kaki lima. Di saat pertama kali kami sampai di pusat kota Krabi pasar ini tampak sepi, kini setelah sinar mentari berganti dengan sinar lampu merkuri suasananya berubah ramai dijejali puluhan pedagang menjajakan dagangannya. Kehidupan pasar malam telah dimulai yang didominasi makanan tradisional dan buah-buahan.
Pandanganku terhenti pada sebuah warung bertenda biru dengan latar berwarna hijau dengan tulisan halal. Sepertinya tempat ini sudah banyak dikunjungi para pelancong muslim terlihat dari penggalan kata disalah satu sudut tenda bertuliskan “Welcome and Enjoy With Us, Good Muslim Food Same Price As Thai People”. Batinku.

Thursday, April 2, 2015

Asia Overland, Transit di Kota Haadyai Thailand Selatan

haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai
Songthaew Yang Parkir di Salah Satu Sudut Kuil di Kota Hatyai, Thailand
Hampir satu jam waktu yang kami tempuh dari perbatasan Malaysia di Stasiun Padang Besar hingga sampai ke stasiun terakhir di kota Hatyai ini. Setibanya di stasiun ini aku melihat  puluhan pedagang asongan yang berpartisipasi dalam keramaian stasiun di tengah lalu lalang penumpang yang naik dan turun kereta. Hal ini benar-benar mengingatkanku akan nostalgia di stasiun kereta di Indonesia tahun 90an yang terdapat banyak pedagang asongan mangkal memadati peron stasiun.  
Kota tujuan berikutnya yang ingin kami tuju yaitu Krabi dan Phuket. Karena dua kota itu tidak dapat ditempuh dengan kereta api maka tidak ada pilihan lain selain mencari bus yang dapat mengantarkan kami ke kota itu. Sembari mencari letak keberadaan terminal bus kamipun mulai berjalan menyusuri kota Hatyai memanfaatkan waktu transit kami di kota ini.

Wednesday, April 1, 2015

Asia Overland, #CrossBorder : Dari Kuala Lumpur Malaysia ke Hatyai Thailand Selatan


haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai, stasiun padang besar, cross border malaysia thailand
Stasiun Kereta Padang Besar Yang Menjadi Perbatasan Antara Negara Malaysia dan Thailand
Di atas rangkaian jalur besi yang menghubungkan kota-kota di Malaysia, Kereta Senandung Lengkawi tampak siap untuk melaju meninggalkan keramaian pusat kota Kuala Lumpur. Bunyi pluit panjang dari salah satu pertugas stasiun KL Sentral melengking pertanda kereta segera berangkat. Dalam perjalanan ini aku bersama teman seperjalananku Coy akan melakukan perjalanan darat dari Kuala Lumpur Ke Hatyai dengan kereta api, sebuah perjalanan yang akan memberikan kami pengalaman baru melintasi perbatasan negara Malaysia dengan Thailand untuk pertama kalinya. Karena kami mengambil pemberangkatan malam hari, tak lama kereta telah berjalan dan lampu kabin dalam gerbong telah meredup tentunya kami manfaatkann untuk beristirahat.
Di pagi hari berikutnya kereta ini berhenti di sebuah stasiun kecil, hampir semua orang penumpang mulai turun di sebuah stasiun yang bernama Stesen Padang Besar. Dalam ketidaktahuan kami yang masih duduk didalam gerbong, seseorang menghampiri kami.
“Coop Coop”, Dia berseru. Tangan kanannya memperagakan stempel yang ditempel pada sebuah buku ditangan kirinya.