Salah Satu Dampak Terjangan Ombak Tsunami Beberapa Tahun Silam |
Seorang bapak
berlari sekuat tenaga ketika tiba-tiba melihat ombak besar setinggi pohon
kelapa mulai menerjang apa saja yang ada dihadapannya. Diraihnya anaknya yang
masih kecil dalam rangkulannya untuk dibawanya berlari menghindari terjangan
ombak itu. Dia terus berlari dengan cepat menuju tempat yang aman sesaat
terjadi gempa yang besar dan bencana tsunami yang melanda Aceh tahun 2004
silam. Itu merupakan bayangan yang dapat kuhadirkan dalam pikiranku ketika
mendengar cerita pilu yang disampaikan salah satu client saya di Meulaboh Aceh.
Namanya Pak Sam,
beliau merupakan salah satu penduduk setempat Meulaboh yang merupakan salah
satu daerah dengan kerusakan terparah dan korban tsunami terbanyak ketika bencana
itu menerjang, memporak-porandakan semua yang ada disana.
“Awal bencananya
gimana pak?” Tanyaku kepadanya untuk melanjutkan ceritanya mengenai bencana
tsunami
“Pertama ada
gempa besar yang kencang, semua orang panik berhamburan ke jalan” Terangnya
“Terus Bapak Ada
dimana?” Tanyaku
“Waktu itu saya
ada dirumah, ikut keluar juga”
“Saat gempa
terjadi sudah banyak rumah yang rusak”
Rumah Yang Rusak Akibat Terjangan Tsunami |
“Tak lama
kemudian tiba-tiba ada suara gemuruh ombak yang besar datang, sesaat melihat
ada ombak besar sayapun langsung berlari menggapai anak saya yang paling kecil
untuk digendong dan dibawa”
“Saya berusaha
sekuat tenaga untuk lari ke atas gunung, tapi laju ombak jauh lebih cepat dari
yang saya bayangin”
“Walau sudah lari sekencang mungkin, akhirnya
saya ikut tergulung ombak tsunami yang begitu kental seperti lumpur. Saya coba
berenang dengan satu tangan karena satu tangan lagi menggendong anak saya itu.
Saya tidak tahu kemana anak saya yang lain, yang terpikirkan saat itu saya
menggendong anak saya yang paling kecil yang masih balita”
“Saya tidak
ingat berapa lama dalam gulungan ombak tsunami itu. Tetapi saya merasakan anak
saya yang dalam gendongan sudah tidak dapat diselamatkan”
“Terus gimana
pak” Tanyaku kepadanya?
“ Ya terpaksa
saya lepas, terus saya terus coba berenang dalam ombak tsunami yang deras itu
sampai saya berpegangan ke pohon ketapang dan naik keatas”
“Oh gitu pak,
jadi bapak bisa selamat karena naik pohon ketapang itu?” Tanyaku
“Iya
pak”Jawabnya
“Keluarga bapak
yang lain saat itu gimana pak?”
“Beberapa anak
saya ada selamat, Bapak saya yang kebetulan hari itu lagi di tengah laut juga
selamat”
“Oh Bapaknya Pak
Sam lagi melaut?” Tanyaku
“Iya, Bapak saya
cerita ini pertama kalinya dia melihat ombak setinggi itu”
“Terus kondisi
kota Meulaboh gimana pak?” Tanyaku
“Kalau dari
dermaga yang lagi dibangun dibawah itu, kita bisa melihat pusat kota karena
hampir semuanya rata dengan tanah” Ucapnya
“Garis pantai
itu sudah maju ratusan meter, dulunya disana ada permukiman warga tapi sekarang
sudah jadi laut” Lanjutnya bercerita
Garis Pantai Telah Maju Ratusan Meter Setelah Tsunami Terjadi |
“Oh gitu ya pak,
merinding saya pak dengarnya” ucapku.
Aku tertegun
mendengar cerita dari Pak Sam mengenai bencana tsunami yang terjadi pada tahun
2004 silam, dari ceritanya aku sudah dapat membayangkan betapa dahsyatnya ombak
yang menerjang Provinsi Aceh ini”
Helikopter Yang Hancur Karena Diterjang Tsunami |
Salah Satu Diorama di Dalam Museum Tsunami Aceh |
“Kalau bapak
nanti ke Banda Aceh, bapak mampirlah ke Museum Tsunami untuk melihat kondisi
tsunami pada saat itu” Ucapnya kepadaku.
“Iya pak
rencananya begitu, sebelum pulang saya mau sempatkan mampir ke Museum Tsunami”
Jawabku.
Secercah Harapan Baru di Kota Meulaboh Yang Dahulunya Luluh Lantah di Terjang Tsunami |
Dengan mengingat
bencana alam yang besar yang dapat terjadi kapan saja di bumi ini membuat kita
dapat merenung bahwa kita manusia hanyalah mahluk yang tak berdaya. Dengan
segala kenikmatan yang telah diberikan Nya kepada kita membuat kita untuk terus
bersyukur dari apa yang telah kita peroleh setiap detiknya.
Follow my instagram @travelographers & twitter account @travelographers
No comments:
Post a Comment