Telur Penyu Salah Satu Binatang Yang Dilindungi ini, Dijual Bebas Disini |
Warung Nasi
Hassan 3 Cabang Krung Cut yang terletak di sekitar jembatan layang Pango Raya
tepatnya di jalan T. Nyak Makam ini sudah terkenal menyajikan menu tradisional
khas Provinsi Aceh. Menu favorit para pengunjung warung ini tentu saja ayam
tangkap dan gule kambing yang bisa dibaca di artikel ini Mencicipi Ayam Tangkap dan Gule Kambing di Warung Hassan, Aceh.
Dari semua menu
yang disajikan hanya ada satu menu yang tidak kami sentuh yaitu telur penyu
yang disajikan bebas di warung nasi ini. Sungguh ironis saja rasanya ketika
keberadaan penyu sudah mulai terancam punah namun di tempat ini telur penyu
masih dijual bebas bahkan menjadi salah satu menu favorit para pengunjung yang
datang ke tempat ini. Semoga saja pemerintah setempat dan aktivis lingkungan
dapat memberikan pengetahuan dan penyuluhan akan pentingnya menjaga
keseimbangan ekosistem di laut dalam hal ini ikut melestarikan.
Kita sebagai
konsumen memang tidak dapat secara langsung untuk meminta warung tersebut agar
tidak menjual telur penyu tersebut karena seharusnya pemerintah daerah lah yang
berkewajiban melindungi itu yang dapat dikukuhkan dalam undang-undang peraturan
daerah. Namun kita sebagai konsumen dapat bergerak dengan tidak memakan telur
penyu tentu saja dapat menurunkan permintaan akan telur tersebut. Terlebih lagi
dari sebuah penelitian yang telah dilakukan, telur penyu mengandung kadar
kolesterol yang jauh lebih tinggi dibanding telur biasa. Masih mau makan telur
penyu?
Aku tidak mau
membayangkan anak cucu kita kelak tidak dapat melihat hewan penyu ini secara
langsung karena sudah punah. Bahkan lebih buruknya keseimbangan ekosistem
dilaut pun menjadi tidak seimbang yang dapat berdampak pada banyak hal termasuk
perekonomian para nelayan yang mencari ikan dilaut. Dengan tidak ikut mengkonsumsi telur penyu,
dari sebuah tindakan kecil ini kita dapat membuat dampak yang besar untuk
kelangsungan hidup penyu dimasa yang akan datang.
follow my instagram @travelographers & twitter account @travelographers
Wah, berarti disana belum menyadari kalau penyu tidak seharusnya mereka konsumsi... perlu penyadaran ke mereka nih, semoga tidak ada lagi warung2 yang menjual menu2 seperti ini
ReplyDeletemohon maaf sekali baru membalas, say abaru kembali dari perjalanan selama satu bulan dengan keterbatasan akses internet dan telepon.
Deleteiya nih sayang sekali ya. betul sekali butuh penyadaran dan sosialisasi pentingnya menjaga keseimbangan alam kepada mereka. Amin, semoga pemda setempat dan masyarakat disana menyadari itu.