Pages

Friday, February 28, 2014

Kisah Sapi Di Sepanjang Jalan Raya Meulaboh – Banda Aceh



Di Sepanjang Perjalanan Banda Aceh - Meulaboh Banyak Dijumpai Marka Jalan "Sapi" Seperti ini

Di suatu pagi saat kami bertolak dari kota Meulaboh untuk kembali menuju Banda Aceh. Aku diantar oleh pak Dede putra daerah Aceh dari Kota Meulaboh yang lahir dan besar di Provinsi Aceh. Kini diusianya yang sudah mulai beranjak setengah abad beliau memiliki segudang pengetahuan mengenai tempat ini.

Setiap perjalanan, aku seringnya sengaja minta duduk didepan agar bisa melihat lebih banyak dari balik kaca kendaraan yang aku tumpangi serta dapat berbincang-bincang akan banyak hal dengan pak supir yang membawaku, kali ini cerita dalam perjalananku ini banyak diperoleh dari Pak Dede.
Agar suasana tidak sepi, aku melemparkan topik salah satunya tentang keberadaan sapi yang banyak berlalu-lalang di Jalan Raya Meulaboh – Banda Aceh ini.
“Pak, saya lihat disepanjang jalan ini banyak marka jalan perhatian ada sapi di jalan raya”
“Saya lihat dari pas berangkat dari Banda Aceh ke Meulaboh beberapa hari yang lalu”

Thursday, February 27, 2014

Travel Photo, Perjalanan dari Banda Aceh menuju Meulaboh



View Perjalanan Darat Banda Aceh - Meulaboh

Ketika aku mendapatkan undangan dari client ku untuk mengunjungi kota Meulaboh di Aceh Barat, aku mendapatkan pilihan untuk mendarat di Banda Aceh kemudian melanjutkan perjalanan darat selama empat jam ke Meulaboh atau mendarat di Kuala Namu Sumatera Utara kemudian lanjut penerbangan ke Bandara kecil di Nagan raya Aceh Barat sebagai kota terdekat dengan Meulaboh.

Secara waktu tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama dengan jarak yang lebih panjang apabila mengambil opsi perjalanan darat dari Banda Aceh, namun karena aku suka perjalanan darat, aku mengambil opsi turun di Banda Aceh kemudian melanjutkan perjalanan darat menuju Meulaboh untuk bisa melihat lebih dekat negeri Serambi Mekah itu.

Kurang lebih 245 kilometer jarak yang terbentang dari Banda Aceh ke kota Meulaboh kami lalui dengan waktu tempuh kurang lebih empat jam. Namun semua itu terbayarkan akan pemandangan yang disuguhkan sepanjang perjalanan Banda Aceh.

Tuesday, February 11, 2014

Miris, Ada menu Telur Penyu di Warung Hassan Provinsi Aceh



Telur Penyu Salah Satu Binatang Yang Dilindungi ini, Dijual Bebas Disini

Warung Nasi Hassan 3 Cabang Krung Cut yang terletak di sekitar jembatan layang Pango Raya tepatnya di jalan T. Nyak Makam ini sudah terkenal menyajikan menu tradisional khas Provinsi Aceh. Menu favorit para pengunjung warung ini tentu saja ayam tangkap dan gule kambing yang bisa dibaca di artikel ini Mencicipi Ayam Tangkap dan Gule Kambing di Warung Hassan, Aceh.

Dari semua menu yang disajikan hanya ada satu menu yang tidak kami sentuh yaitu telur penyu yang disajikan bebas di warung nasi ini. Sungguh ironis saja rasanya ketika keberadaan penyu sudah mulai terancam punah namun di tempat ini telur penyu masih dijual bebas bahkan menjadi salah satu menu favorit para pengunjung yang datang ke tempat ini. Semoga saja pemerintah setempat dan aktivis lingkungan dapat memberikan pengetahuan dan penyuluhan akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di laut dalam hal ini ikut melestarikan.

Kita sebagai konsumen memang tidak dapat secara langsung untuk meminta warung tersebut agar tidak menjual telur penyu tersebut karena seharusnya pemerintah daerah lah yang berkewajiban melindungi itu yang dapat dikukuhkan dalam undang-undang peraturan daerah. Namun kita sebagai konsumen dapat bergerak dengan tidak memakan telur penyu tentu saja dapat menurunkan permintaan akan telur tersebut. Terlebih lagi dari sebuah penelitian yang telah dilakukan, telur penyu mengandung kadar kolesterol yang jauh lebih tinggi dibanding telur biasa. Masih mau makan telur penyu?

Wednesday, February 5, 2014

Mencicipi Ayam Tangkap dan Gule Kambing di Warung Hassan, Aceh

Sajian Menu Masakan Aceh di Warung Hassan, Banda Aceh


Sesaat menapakan kaki di negeri serambi mekah, cuaca siang itu terasa begitu terik. Rasa haus dahaga dan perut yang mulai lapar membawa kami untuk mampir ke sebuah warung nasi yang letaknya tak jauh dari jembatan layang Pango Raya di jalan T. Nyak Makam. Warung Nasi Hassan 3 Cabang Krung Cut namanya, dilihat dari namanya yang memiliki beberapa cabang dan area parkir yang cukup ramai membuat kami tertarik untuk mencicipi hidangan yang disajikan ditempat ini.
“Menu yang khas disini apa pak?” Tanyaku kepada pelayan di warung ini.
“Nanti kami sajikan dimeja pak” jawabnya
“Mau pesan ayam tangkap juga?” Lanjut dia balik bertanya
“Boleh pak, disajikan juga dimeja” Jawabku yang tertarik mencoba menu ayam tangkap ditempat ini.
Ayam tangkap, menu ini merupakan salah satu menu tradisional yang berasal dari Provinsi Aceh yang patut dicoba untuk siapa saja yang datang ke provinsi ini.
Kami duduk disebuah meja panjang yang berjejer diwarung makan ini sembari menunggu menu-menu andalan disini disajikan diatas meja kami. Tak lama berselang beberapa pelayan mengantarkan sajian tersebut tepat mendarat di meja kami.