Pages

Friday, January 31, 2014

Nongkrong di Koloni Eatery & Art – Venture, Bandung


koloni eatery & art-venture, kuliner, bandung, parijs van java, cafe romantis, vintage, restoran bandung, indonesia
Salah Satu Spot Favorit di Koloni Eatery & Art-Venture, Bandung
Kota Bandung senantiasa menghadirkan ide-ide segar dan kreatif yang realisasikan menjadi cafe atau restoran yang menarik untuk jadi tempat-tempat nongkrong yang seru. Dengan perpaduan sajian menu kuliner yang lezat dan nikmat tentunya menjadi magnet yang kuat bagi siapa saja untuk berkunjung ke Negeri Parijs van Java ini. Rasanya ada saja tempat nongkrong baru yang hendak didatangi setiap kali mengunjungi kota Bandung, dan kali ini langkah kami terhenti di sebuah CafĂ© di kawasan Ciembeluit yang bernama Koloni Eatery & Art – Venture.

Sesaat kaki melangkah masuk pelataran parkir Koloni Eatery & Art – Venture, kesan vintage langsung terasa yang dihadirkan melalui nuansa putih yang tertuang pada warna tembok dan sebagian sudut bangunan. Kanopi kain warna merah putih yang dipasang diatas jendela kayu berwarna putih serta penataan beberapa sudut yang dihiasi ornament jadul memberikan kesan klasik dan romantis. Mataku memandang ke sebuah toko pernak-pernik aksesoris dan kerajinan tangan yang menyambut setiap pengunjung yang datang, dalam hati langsung terbesit rasanya hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa tempat ini diberi nama belakang Art-Venture untuk mewakili seninya. Tempat berpetualang yang seru untuk mencari pernak-pernik yang unik dan cantik untuk menghias rumah maupun kamar.

Wednesday, January 29, 2014

Mencicipi Kelezatan Bakso Kalilarangan Solo.



Bakso Kalilarangan, Solo
        Bagi pecinta kuliner khususnya bakso pasti sudah tahu salah satu bakso sapi paling nikmat itu buatan orang Solo. Perlu bukti? Jika kamu datang ke Solo coba luangkanlah waktu untuk mencicipi baksonya. Ketika pulang kampung ke Solo biasanya aku bersama keluargaku menyempatkan diri untuk menikmati kelezatan bakso rusuk di Palur yang terkenal, namun kali ini kamipun tertarik untuk mencoba kelezatan bakso solo lainnya yang sudah terkenal di kalangan orang-orang solo yakni Bakso Urat Alex di Jalan Honggowongso, tak jauh dari Hotel Novotel Solo.
          Loh kok Bakso urat Alex? Perasaan baca judul artikelnya Bakso Kalirarangan Solo?
          Upss, tunggu dulu, ceritanya belum selesai. Hehehe.
        Nah mungkin karena begitu lezatnya Bakso Urat Alex itu yang menyebabkan kami mengurungkan niat untuk makan disana, penyebabnya adalah karena begitu banyaknya orang yang makan disana baru mau cari parkir saja sudah susah. Mungkin membludaknya orang di warung ini juga disebabkan libur lebaran idul fitri yang membuat banyak orang mengunjungi Solo khususnya orang-orang yang mudik seperti kami.

Tuesday, January 28, 2014

Ketika Masjid dan Gereja di Solo Saling Rukun Berdampingan


Indahnya Perdamaian dalam Perbedaan di Solo.

Tahun lalu aku kembali merayakan Idul Fitri dikampung halaman ku kota Solo. Sudah lama rasanya tidak kembali ke kota batik ini yang dikenal sebagai kota yang ramah, bersih dan tenang. Selalu saja ada ada alasan untuk kembali ke kota ini, baik karena mengunjungi keluarga dan kerabat, kangen suasana kotanya, rindu kelezatan sajian kulinernya, serta keramahan orang-orangnya.

Di kampung halamanku ini terdapat sebuah gereja dan masjid berdiri kokoh berdampingan dalam satu halaman. Keduanya adalah Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al-Hikmah yang letaknya saling berdampingan berbagi tembok bahkan memiliki alamat yang sama. Satu-satunya pemisah bangunan tersebut hanya tugu lilin tua setinggi satu meter yang merupakan simbol perdamaian kerukunan umat beragama. Tugu ini menyimbolkan untuk sepakat hidup berdampingan dengan selalu menjaga toleransi satu sama lain yang telah merasuk pada kehidupan masyarakat setempat.

Kebetulan lokasinya sangat dekat dengan rumah kakek saya yang bisa dicapai dengan jalan kaki, akupun melaksanakan sholat ied ditempat ini. Sudah puluhan tahun gereja dan masjid ini berdampingan tanpa pernah sekalipun terjadi konflik. Lokasi Masjid dan Gereja ini di Jalan Gatot Subroto, Kota Surakarta - Indonesia.

Monday, January 27, 2014

Menikmati Bandung Nol Kilometer Dari Atas Rooftop.

bandung, bdg, parijs van java, kota kembang, kota tua, asia afrika, braga, gedung merdeka, indonesia, travel, historis, sejarah
Jalan Braga & Bandung Kilometer 0 Dari Atas Rooftop

 Ketika ada sebuah janji untuk bertemu dengan salah satu teman lama di Bandung, kami memilih Braga City Walk sebagai tempat bertemu. Bukan tanpa alasan karena kebetulan pada malam yang sama akan dilangsungkan Braga Culinary Festival di Jalan Braga untuk pertama kalinya di Bandung. Melintasi kota tua di Bandung khususnya Jalan Braga tidak membawaku seperti melintasi masa lalu karena suasananya sudah terlalu modern. Lalu lalang berbagai jenis kendaraan dengan merek terkini seperti tidak ada habis-habisnya melalui jalan ini. Belum lagi suasananya menjadi terasa lebih sesak karena sebagian besar badan jalan telah diperkosa habis untuk parkir yang mengular di sepanjang jalan ini.
Perlahan tapi pasti lalu lalang kendaraan yang melalui jalan ini senantiasa merusak struktur jalan Braga yang terbuat dari batu andesit. Tak hanya itu tentu saja mengurangi keindahan jalan yang memiliki bangunan-bangunan tua di kedua sisinya. Saat tangan ini mencoba mengabadikan keindahan bangunan tua di jalan Braga keindahannya tertutup ratusan kendaraan yang parkir dan bergerak lambat karena macet. Terbesit dalam pikiranku jika memang konsep awalnya untuk ikon pariwisata seperti di luar negeri yang umumnya diubah menjadi pendestrian pengunjung atau wisatawan, mungkin ada baiknya pemerintah setempat mulai memikirkan cara mengubah jalan ini untuk bebas kendaraan menjadi sebagai pusat pariwisata.

Thursday, January 23, 2014

Travel Photo, Fushimi Inari On Infrared Photography



Fushimi Inari, Kyoto Japan

Fushimi Inari Taisha in Kyoto offering very beautiful red arches and sightseeing for anyone enjoying peaceful around this place. With seemingly endless arcades of shrine gates spreed across a thickly wooded mountain, this vas shrine complex is a world unto its own. This Shrine is located in Fishimi-ku, Kyoto Japan. To Reach this shrine From Kyoto Train Station by JR Nara Line you can get off at Inari Station in 10 minutes with cost approximately 140 Yen. For your Information Please Make a Noted : Only local trains of the Nara line stop at Inari Station.

Most people said, this Shrine is the most impressive and memorable sights in all of Kyoto. The shrine and walk were stunning with fantastic views, as fas as the eye can see you can enjoy one of picturesque in Kyoto, Japan.  This temple is dedicated to the fox god Inari, the god of the rice, earthly wealth, and abundance. I would recommend going during the week as the weekend was very busy meaning it was occasionally difficult to get photos. Prepare yourself to walk for multiple stairs and climb on top of the mountain to enjoying this Shrine which is 233 metres above sea level.

Monday, January 6, 2014

Temukan pengalaman unik dan berkesan dalam perjalananmu bersama WithLocals


Pengalaman Unik Menyantap & Menikmati Menu Khas Bersama di Rumah Penduduk Lokal
 Perjalanan itu sifatnya universal dan umumnya disukai oleh semua kalangan, tidak memandang jenis kelamin laki-laki atau perempuan, usia tua atau muda serta tidak memandang hobi dan kegiatan keseharian yang berbeda-beda. Tentunya ada berbagai alasan dan tujuan yang berbeda-beda dari setiap orang yang melakukan perjalanan tergantung dari individu masing-masing baik untuk sekedar berlibur maupun melakukan petualangan.
Namun apapun tujuannya pada hakikatnya sebuah perjalanan tentunya akan memberikan pengalaman baru bagi setiap individu yang melakukannya. Setiap orang akan menyerap kesan yang berbeda-beda walaupun berkunjung ketempat yang sama sekalipun, dalam hal ini semua tergantung bagaimana individu tersebut memandang sesuatu yang baru, merekam kedalam memory dan menjadi sebuah kenangan yang akan menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan.
Untuk sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan saran pada saat ketika kita sedang melakukan perjalanan ke suatu tempat baru dengan berperilaku seperti khalayaknya orang lokal. Dengan berperilaku seperti orang lokal maka kita dapat merasakan atmosfer yang berbeda dan menyelami lebih dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat setempat. Namun terkadang berperilaku seperti orang lokal menjadi sesuatu hal yang lebih mudah diucapkan dari pada melakukannya apabila kita kurang mengenal tempat yang sedang disinggahi. Tetapi dengan kita telah cukup mengenal daerah yang dituju tentunya akan membuat kita tahu apa yang direkomendasikan untuk dilakukan disuatu destinasi.

Friday, January 3, 2014

Travel Photo, Kuala Namu International Airport

Kuala Namu International Airport, Deli Serdang - Indonesia

There is something new in North Sumatera, Indonesia namely Kuala Namu international airport. This airport become new international transit center in Sumatera and the western part of Indonesia. Located in Kualanamu, Deli Serdang North Sumatera Indonesia this airport in a new airport to replace the old one, which is Polonia International Airport.

       With Capacity 118,930 m² passengers terminal and will eventually have a capacity of fifty million passengers, this airport expected to become the second largest airport after Soekarno Hatta International Airport. Better than Soekarno Hatta International Airport, Kuala Namu International Aiport has a direct rail link to City which is Medan City the capital of North Sumatera.