Pages

Tuesday, May 15, 2012

Pulau Nusa Kambangan Cilacap, Bukan Cuma Penjara


    

    Yang terlintas pertama kali dibenak kepala ketika mendengar kata Nusa Kambangan umumnya sebuah penjara yang terkenal menyeramkan dan didalamnya terdapat rumah tahanan khusus penjahat kelas kakap. Tapi selain itu sebenarnya daerah Cilacap & Nusa kambangan memiliki potensi wisata yang begitu mempesona dengan keindahan alamnya. Untuk menuju ke kawasan ini dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan menuju arah tenggara kota Cilacap.
     Sebagai Cagar alam, pulau Nusa Kambangan memiliki banyak kekayaan alam yang beragam yang terdapat flora dan satwa yang dilindungi diantaranya yaitu beberapa jenis burung dan reptil yang hidup dalam hutan yang terdapat pohon-pohon langka yang hidup di alam tropis. Dipulau ini terdapat pantai berkarang dengan pasir putih yang indah serta reruntuhan benteng kuno yang dibangun pada masa kolonial belanda yang menarik untuk ditelusuri.
     Selain dipulau, terdapat juga sebuah Benteng kuno yang terletak dipesisir pantai teluk penyu bernama Benteng Pendem Cilacap (Kustbatterij op de Landtong te Cilacap) yang dibangun pada tahun 1861 yang  dahulunya bangunan ini merupakan markas pertahanan tentara hindia Belanda. Arsitektur bangunan ini didominasi batu merah yang digunakan sebagai bahan baku utama yang pada setiap dindingnya tak tampak konstruksi beton yang berulang.

     Untuk yang memiliki ketertarikan dengan goa, dapat mengunjungi sebuah goa yang konon berujung sampai pantai selatan dengan kedalaman 4,5 km yang dapat dijelajahi, tetapi dikarenakan goa ini memiliki bau yang begitu menyengat serta kadar oksigen yang rendah sehingga kurang memungkinkan untuk memasuki goa jika tanpa dilengkapi peralatan yang memadai. Bau yang menyengat itu berasal dari dalam goa yaitu terdapat sebuah batu yang memiliki bau seperti mayat yang dikenal penduduk setempat dengan nama Batu Gondho Mayit. Suasana seperti itu yang kerap kali menggambarkan tempat ini begitu angker dan penuh hal mistis khususnya daerah disekitar mulut goa yang terkadang dapat ditemukan sesaji untuk ritual atau tempat bersemedi.
     Ada beberapa kepercayaan penduduk setempat yang secara turun temurun telah menjadi tradisi hingga kini, salah satunya ritual sedekah laut yang ditujukan untuk Nyai Roro Kidul penguasa Pantai Selatan, ritual tersebut dikenal dengan Larung Sesaji. Tradisi ini dilakukan setiap tahun pada saat awal bulan suro, prosesi upacaranya dilakukan oleh semua nelayan dan penduduk setempat yang berbondong-bondong membawa sesaji untuk sedekah laut dari daratan untuk dibawa kelaut.
     Sedekah laut dipercaya oleh penduduk setempat sebagai wujud syukur kepada Tuhan untuk mengharapkan kelancaran dalam aktifitas selama melaut untuk dijauhkan dari bala dan mara bahaya serta mendapatkan hasil tangkapan ikan yang melimpah. Ritual ini dimulai dari Pantai Teluk Penyu kemudian secara berbondong-bondong puluhan kapal dari berbagai kelompok nelayan ikut meramaikan dan turut serta memberikan sesaji untuk sedekah laut.
     Rasanya, jika kegiatan ini dipromosikan lebih baik oleh Dinas Pariwisata setempat serta dikemas menjadi event dalam agenda tahunan yang menarik, tentunya akan menjadi potensi wisata yang bagus sehingga akan banyak wisatawan datang untuk melihat secara langsung prosesi ritual larung saji tersebut yang tentu saja secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan dan menggerakan roda perekonomian penduduk sekitar khususnya dalam bidang yang berkaitan dengan pariwisata. Kini, Nusa Kambangan bukan tempat yang menakutkan untuk dikunjungikan?

Follow me on twitter : @travelographers


 

 
 

 
 
 

No comments:

Post a Comment