Pages

Thursday, May 24, 2012

Murahnya Pertunjukan Wayang di Museum Wayang Jakarta



Tak harus mengeluarkan kocek yang tebal untuk menyaksikan sebuah pertunjukan, salah satunya yaitu pertunjukan wayang yang diselenggarakan di Museum Wayang Jakarta. Biaya yang dikeluarkan untuk perorangan tiket masuknya yaitu dua ribu rupiah untuk umum, seribu rupiah untuk mahasiswa dan enam ratus rupiah untuk pelajar. Harga tiket masuk tersebut akan lebih murah jika dalam rombongan.
Museum Wayang terletak dikawasan kota Tua yang berada disisi barat dari Sthadius Plain dan Museum Fatahillah. Bangunan ini dulunya dikenal dengan nama Musium Batavia Lama atau dalam bahasa kolonial Belandanya de oude Bataviasche Museum. Museum ini memiliki ribuan koleksi yang terdiri dari prasasti kuno dan berbagai jenis wayang dari berbagai daerah di Indonesia dan manca negara diantaranya berasal dari sejumlah daerah di tanah air seperti Jawa, Sunda, Bali, Lombok dan Sumatera.
Terdapat pula wayang mancanegara seperti dari China, Malaysia, Vietnam, Thailand, Suriname, Perancis, Kamboja, India, Inggris dan Amerika. Jenis wayang yang terdapat dimuseum ini diantaranya wayang kulit, wayang purwa, wayang golek, wayang boneka serta topeng-topeng wayang yang ditata dengan rapih.

Untuk tetap melestarikan Wayang yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia dari Indonesia, pengelola museum melaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya pertunjukan wayang, peragaan pembuatan wayang dan karawitan ke pengunjung serta perlombaan melukis dan mewarnai wayang untuk pelajar dan anak-anak. Dengan kegiatan tersebut diharapkan para pengunjung khususnya generasi muda lebih mengenal kebudayaan Indonesia khususnya mengenai wayang. Tentunya dengan lebih mengenal kekayaan dan keberagaman budaya yang dimiliki negeri ini, generasi muda dapat melestarikan kebudayaan tesebut. 
Pagelaran wayang melibatkan puluhan orang yang terdiri dari dalang yang merupakan memimpin pertunjukan, sepasang pembantu dalang jika diperlukan serta pengiring yang memainkan alunan lagu dengan alat musik tradisional. Dalam pementasan wayang yang dilakukan umumnya menceritakan tentang kehidupan dan ajaran kerohanian dengan kisah dan lakon yang berbeda-beda.
Sang dalang umumnya membawakan kisahnya dalam bahasa Jawa, namun dalam perkembangan jaman untuk memudahkan pengunjung yang menyaksikan pertunjukan ini seringkali diselipkan beberapa kalimat dalam bahasa Indonesia dalam setiap pertunjukannya.  Bagi yang ingin menonton pagelaran wayang ini, pengelola mengediakan puluhan kursi yang menghadap langsung menuju panggung.
 Jika masyarakat dunia melalui UNESCO saja tergerak untuk mengenal dan melestarikan wayang, kenapa kita sebagai generasi penerus dan pemilik kebudayaan tersebut tidak ikut serta melestarikan dan menjaga kebudayaan sendiri. Selain peran serta pemerintah tentu saja generasi muda juga harus ikut berperan serta dalam melestarikan kebudayaan asli Indonesia.

Follow me on twitter : @travelographers

 
 
 

 

No comments:

Post a Comment