Sebuah kota
yang dahulunya bernama Batavia dan Jayakarta ini, kini telah menjelma menjadi
sebuah kota besar Megapolitan yang terus tumbuh mengikuti perkembangan
modernisasi. Perubahan wajah kota tampak diberbagai sudut kota dengan begitu
pesatnya pembangunan gedung-gedung baru yang mewarnai kota ini. Meskipun demikian kota ini masih menyimpan
bangunan kuno yang eksotis berikut adat istiadat dan budaya yang kental sebagai
peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta.
Salah satu
tempat yang menyimpan bangunan kuno tersebut yang menjadi cagar budaya kota
Jakarta dan tempat berwisata baik wisatawan domestik maupun mancanegara yaitu
Kawasan kota tua Jakarta. Lokasinya yang mudah diakses dan berada dijantung
kota menjadikan tempat ini salah satu lokasi favorit untuk dikunjungi. Ada
beberapa cara untuk mencapai tempat ini yaitu bisa dengan Bus Transjakarta
(Busway) Koridor 1 tujuan Jakarta Kota atau dapat dicapai dengan kereta api dan
commuter KRL tujuan Setasiun Jakarta Kota Beos.
Untuk
berkeliling kota tua Jakarta dapat dinikmati dengan mengowes sepeda, untuk
pengunjung yang tidak membawa sepeda jangan khawatir karena disana terdapat
tempat penyewaan sepeda dengan jenis ontel yang telah dicat beraneka warna dan
sepeda tandem yang dapat sewa dengan kisaran harga 20ribu per jamnya. Khusus
sepeda ontel harga sewa tersebut sudah termasuk asesoris topi khas tempo dulu
yang bagus untuk berphoto bak Sinyo dan Noni Belanda.
Dikawasan ini
terdapat berbagai bangunan tua peninggalan jaman kolonial belanda yang masih
berdiri tegak ditengah maraknya pembangunan gedung baru. Beberapa bangunan
diantaranya telah mengalami perubahan fungsi dari sebelumnya gedung
pemerintahan atau perkantoran menjadi museum atau bangunan kosong yang
didalamnya tersimpan berbagai macam barang peninggalan dan ruangan yang
memiliki nilai historis.
Kota Tua
terbagi dalam lima zona diantaranya yaitu zona pertama meliputi kawasan Sunda
Kelapa, zona kedua sekitar Taman Fatahillah, zona ketiga meliputi kawasan
Pecinan, zona keempat daerah Pekojan dan zona kelima zona pengembangan. Wisata
Kota Tua Jakarta untuk zona Taman Fatahillah yang merupakan salah satu ikon
kota tua Jakarta dapat dimulai dengan menelusuri bangunan setasiun kota tua
yang begitu khas.
Tepat berada
diseberang halte busway Jakarta Kota terdapat Museum Bank Mandiri yang memiliki
koleksi uang kertas dan uang koin dari berbagai masa ke masa serta sejarah dari
penggunaan mata uang dan alat transaksi tersebut di Indonesia. Zona/ kawasan
Fatahillah memiliki museum dan bangunan bersejarah lainnya yang letaknya
berdekatan diantaranya Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni rupa,
Gedung Merah, Galangan VOC, Museum Bahari, Menara Syahbandar, Benteng Pagar
Batas Istana Jayakarta dan Jembatan Kota Intan serta bangunan lain yang
terletak dikawasan ini.
Ditengah
perkembangan dan modernisasi kota Jakarta dengan bangunan baru yang terus berdiri semakin
terus menggerus keberadaan bangunan lama. Bangunan tua tersebut yang terus
termakan usia akan semakin memperihatinkan kondisinya jika tidak mendapatkan
perhatian lebih dari pemerintah dan tentunya peran masyarakat untuk
bersama-sama menjaga cagar budaya.
Kondisinya
diperburuk dengan pedagang kaki lima serta parkiran yang kurang tertata dengan
baik. Belum lagi dengan perilaku pengunjung yang kurang kesadaran menjaga
kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat mengurangi
kenyamanan dan keindahan kawasan kota tua Jakarta. Andai saja pengelolaan dan
perawatan kota tua ini sebaik negara lain, tentunya potensi wisata kota tua
Jakarta dapat dioptimalkan untuk lebih menarik wisatawan khususnya turis asing dan
menjadi sebuah primadona dan ikon pariwisata kota Jakarta.
Follow me on twitter : @travelographers
Follow me on twitter : @travelographers
hmm dulu aku juka banget bersepeda kak ^^
ReplyDeletesepeda roda dua atau empat? *eeh hehehe
Deleteterima kasih mas azis sudah mampir.
wahhh jadi rindu bersepeda nihh, terakhir bersepeda waktu masi smp
ReplyDelete