Pages

Wednesday, May 9, 2012

Gelinya digigit pacet di Pondok Halimun, Sukabumi


     Masih dikawasan Taman Nasional gunung Halimun Salak yang terletak diwilayah sukabumi bagian utara, terdapat kawasan bernama Pondok halimun. Letaknya sekitar 12 km dari pusat kota, yang dapat ditempuh dengan berbagai moda transportasi dia taranya kendaraan pribadi atau kendaraan umum yang menuju jalan Selabintana.
    Sepanjang perjalanan menuju tempat ini, anda akan disuguhkan pemandangan pegunungan dengan hamparan perkebunan teh yang menghijau memanjakan mata setiap pengunjung yang datang ke kawasan ini. Sebelum memasuki kawasan Pondok Halimun, akan melalui sebuah rumah tua bergaya arsitektur kolonial belanda yang dikenal dengan nama pondok atau mess Kabayan. Dinamakan demikian karena dahulunya tempat ini merupakan lokasi pengambilan gambar film Kabayan yang terinspirasi dari cerita masyarakat sunda Jawa Barat dengan tokoh utama bernama kang Kabayan.
     Bagi anda yang mengunjungi tempat ini dengan mobil bus besar atau truk, umumnya akan berhenti dimess Kabayan ini dan akan dilanjutkan dengan angkot, hal ini dikarenakan jalan menuju taman nasional ini begitu kecil dan curam serta untuk mencegah terjadinya kecelakaan bus masuk jurang yang kerap terjadi ditempat ini apabila terdapat 2 bus besar berpapasan dijalan kecil dengan tepian jurang di salah satu sisinya.
Berkemah di Pondok Halimun
            Untuk yang memiliki tujuan menikmati pemandangan alam tentunya berkemah bisa menjadi salah satu pilihan untuk dilakukan di Pondok Halimun. Untuk yang ingin bermalam dikawasan ini, pengelola pondok halimun menyediakan beberapa pondokan untuk disewa serta beberapa area untuk mendirikan kemah diantaranya bumi perkemahan Elang Jawa, Cipelang dan Pondok Halimun. Selain itu dari area ini merupakan salah satu pintu masuk pendakian gunung Halimun serta melihat keindahan air terjun Cibereum yang terdapat dikawasan taman nasional Gunung Halimun Salak.


 
     Pemandangan disekitar Pondok Halimun

Salah satu atraksi wisata di area Pondok Halimun yaitu Curug Cibereum yang letaknya dikaki gunung Gede Pangrango. Dari Pintu masuk Pondok Halimun dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 2 sampai 2,5 km melalui jalan setapak di Taman Nasional ini. Perjuangan menuju air terjun ini yang cukup melelahkan akan terbayar dengan pemandangan sekeliling sepanjang jalur yang dilalui serta keindahan air terjun yang menjulang tinggi dengan cantiknya. 

Keindahan Curug Cibereum, Pondok Halimun

      Dengan kondisi hutan hujan tropis yang masih alami, tempat ini merupakan habitat alami berbagai jenis flora dan fauna. Salah satu binatang yang sering dijumpai yaitu pacet, yang merupakan binatang penghisap darah yang hidup di darat. Berbeda dengan lintah yang cukup berbahaya karena menghisap darah, binatang pacet tidak dianggap berbahaya dikarenakan pacet hanya menghisap darah kotor manusia yang berdasarkan penelitian bagus untuk kesehatan. Hal ini yang membuat banyak wisatawan asing khususnya dari Asia seperti wisatawan Korea dan Jepang datang ketempat ini untuk “bertemu” dengan pacet yang dipercaya menjadi salah satu pengobatan alami untuk menghilangkan darah kotor yang dihisap oleh pacet tersebut.

 

 
      Airnya jernih dan udaranya segar dengan suasana pegunungan yang masih alami

    Hal yang perlu diketahui, ketika pacet yang sudah menempel dianggota tubuh tidak boleh sembarangan dicabut, Sebab apabila dicabut paksa darah akan akan mengucur deras. Jadi sebaiknya ketika anda digigit pacet, biarkan saja karena akan terlepas dan jatuh dengan sendirinya karena setelah menggigit pacet tersebut akan mengeluarkan cairan dari mulutnya untuk menutup bekas gigitan tersebut agar darah berhenti mengalir. Tetapi bagi anda yang geli atau takut denagn pacet, bisa menggunakan air tembakau, abu rokok atau air garam untuk melepas pacet yang menempel. Siap merencanakan akhir pekan anda untuk berjumpa dengan pacet di Pondok Halimun?

Follow me on twitter : @travelographers




No comments:

Post a Comment