Masih dikawasan Taman Nasional gunung
Halimun Salak yang terletak diwilayah sukabumi bagian utara, terdapat kawasan
bernama Pondok halimun. Letaknya sekitar 12 km dari pusat kota, yang dapat
ditempuh dengan berbagai moda transportasi dia taranya kendaraan pribadi atau
kendaraan umum yang menuju jalan Selabintana.
Sepanjang perjalanan menuju tempat ini,
anda akan disuguhkan pemandangan pegunungan dengan hamparan perkebunan teh yang
menghijau memanjakan mata setiap pengunjung yang datang ke kawasan ini. Sebelum
memasuki kawasan Pondok Halimun, akan melalui sebuah rumah tua bergaya
arsitektur kolonial belanda yang dikenal dengan nama pondok atau mess Kabayan.
Dinamakan demikian karena dahulunya tempat ini merupakan lokasi pengambilan
gambar film Kabayan yang terinspirasi dari cerita masyarakat sunda Jawa Barat
dengan tokoh utama bernama kang Kabayan.
Bagi anda yang mengunjungi tempat ini
dengan mobil bus besar atau truk, umumnya akan berhenti dimess Kabayan ini dan
akan dilanjutkan dengan angkot, hal ini dikarenakan jalan menuju taman nasional
ini begitu kecil dan curam serta untuk mencegah terjadinya kecelakaan bus masuk
jurang yang kerap terjadi ditempat ini apabila terdapat 2 bus besar berpapasan
dijalan kecil dengan tepian jurang di salah satu sisinya.
Berkemah di Pondok Halimun |
Pemandangan disekitar Pondok Halimun
Keindahan Curug Cibereum, Pondok Halimun
Dengan kondisi hutan hujan tropis yang masih
alami, tempat ini merupakan habitat alami berbagai jenis flora dan fauna. Salah
satu binatang yang sering dijumpai yaitu pacet, yang merupakan binatang
penghisap darah yang hidup di darat. Berbeda dengan lintah yang cukup berbahaya
karena menghisap darah, binatang pacet tidak dianggap berbahaya dikarenakan
pacet hanya menghisap darah kotor manusia yang berdasarkan penelitian bagus
untuk kesehatan. Hal ini yang membuat banyak wisatawan asing khususnya dari
Asia seperti wisatawan Korea dan Jepang datang ketempat ini untuk “bertemu”
dengan pacet yang dipercaya menjadi salah satu pengobatan alami untuk
menghilangkan darah kotor yang dihisap oleh pacet tersebut.
Airnya jernih dan udaranya segar dengan suasana pegunungan yang masih alami
Follow me on twitter : @travelographers
No comments:
Post a Comment