(Central Java Overland Part III)
Perjalanan dari Ketep Pass Magelang ke candi Borobudur berjarak sekitar 26,1 km atau kurang lebih 1 jam 30 menit menggunakan angkutan umum, dimana lokasi ini juga menjadi salah satu tempat yang wajib disinggahi dalam perjalanan dari kota Magelang menuju Yogyakarta.
Lokasi candi Borobudur kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Candi Borobudur merupakan salah satu cagar budaya dunia yang masuk dalam UNESCO world heritage, dimana candi ini juga masuk dalam satu dari tujuh keajaiban dunia. Ada sebuah teori yang menyatakan nama Borobudur berasal dari kata Sambharabhudara, yang artinya gunung asal kata dari bhudara, dimana dilereng-lerengnya terletak teras-teras.
Perjalanan dari Ketep Pass Magelang ke candi Borobudur berjarak sekitar 26,1 km atau kurang lebih 1 jam 30 menit menggunakan angkutan umum, dimana lokasi ini juga menjadi salah satu tempat yang wajib disinggahi dalam perjalanan dari kota Magelang menuju Yogyakarta.
Lokasi candi Borobudur kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Candi Borobudur merupakan salah satu cagar budaya dunia yang masuk dalam UNESCO world heritage, dimana candi ini juga masuk dalam satu dari tujuh keajaiban dunia. Ada sebuah teori yang menyatakan nama Borobudur berasal dari kata Sambharabhudara, yang artinya gunung asal kata dari bhudara, dimana dilereng-lerengnya terletak teras-teras.
Nama Borobudur dari beberapa etimologi rakyat
lainnya menyatakan Borobudur berasal dari ucapan para Buddha yang karena
pergeseran bunyi menjadi Borobudur. Penjelasan lain adalah bahwa nama ini
berasal dari dua kata yaitu bara dan beduhur. Kata bara berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain
dimana bara berasal dari bahasa
sanserkerta yang artinya kompleks candi atau biara, sedangkan beduhur
artinya adalah tinggi atau mengingatkan dalam bahasa bali yang berarti
diatas. Jadi maksudnya adalah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah
yang tinggi, dimana kita ketahui Borobudur terletak di daerah dekat pegunungan.
Menurut sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk
mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat
pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis
memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja mataram dinasti Syailendra bernama
Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa
itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani.
Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti
Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima yaitu tanah
bebas pajak oleh Çri Kahulunan Pramudawardhani untuk memelihara Kamulan yang
disebut Bhumisambhara.
Candi Borobudur yang memiliki sejuta pesona |
Istilah Kamulan sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat
asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari
wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhumi Sambhara Bhudhara dalam
bahasa sansekerta yang berarti Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan
boddhisattwa, adalah nama asli Borobudur.
Perjalanan dari Ketep pass, Magelang ke candi Borobudur dapat
diakses dengan bis kecil 2 pintu dari terminal Mutilan sampai terminal di
Borobudur, ongkos yang dikeluarkan kurang lebih 3000 Rupiah. Dari terminal
Borobudur untuk menuju candi Borobudur yang jaraknya kurang dari 1 km, dapat
memilih untuk naik becak, ojek motor dan andong. Tarif yang ditawarkan
bervariasi, jadi harus pintar dalam bernegosiasi untuk mendapatkan tarif yang
murah. Karena jaraknya tidak terlalu jauh dapat menawar dengan kisaran 10.000
sampai 20.000 PP.
Untuk mendalami kebudayaan serta kehidupan
masyarakat dan kebudayaan disekitar candi Borobudur, ada homestay rumah
penduduk yang dapat disewa dengan harga yang murah mulai dari 80.000 Rupiah
permalam. Objek dikawasan candi Borobudur yang bisa di datangi antara lain
candi Mendut dan candi Pawon. Jangan khawatir untuk akses ke lokasi ini, karena
dapat bernegosiasi dengan penarik becak atau andong untuk mengantarkan kelokasi
yang diinginkan. Untuk yang menginap disektira Borobudur, dapat mengejar
matahari terbit di candi Borobudur yang merupakan salah satu moment indah untuk
dinikmati.
Bus Umum Tujuan Yogyakarta - Borobudur |
Umumnya para wisatawan khususnya orang asing yang mengunjungi Yogyakarta pastinya akan
menyempatkan dirinya untuk ke candi Borobudur, dimana candi ini merupakan salah
satu bagian dari peninggalan sejarah candi candi lainnya seperti candi
Prambanan. Perjalanan dari candi Borobudur ke Yogyakarta dengan menggunakan
transportasi bus umum selama 1 jam dengan ongkos kurang lebih 10.000 Rupiah.
Apabila menginap di Yogyakarta dikawasan
Malioboro, lebih baik turunnya di terminal Jombor, dari sini jarak ke kawasan
Malioboro lebih dekat. Dengan menggunakan salah satu transportasi masal trans
Yogyakarta yang memiliki banyak halte dan sudah tertata cukup rapih serta
memberikan kenyamanan bagi penumpangnya merupakan salah satu angkutan favorite untuk mengelilingi Yogyakarta.
Harga tiketnya pun kurang lebih 3000 Rupiah, angkutan ini konsepnya sama dengan
busway trans Jakarta, hanya saja bisnya menggunakan bis kecil.
Untuk penginapan yang murah disekitar
Malioboro, dapat dicari disekitar jalan Sosrokusuman, jalan Suryatmajan dan
yang paling terkenal adalah jalan Sosrowijayan. Harga yang ditawarkan pun
bervariasi tergantung fasilitas yang ingin anda dapatkan. Untuk kamar biasa
dengan kipas angin (tanpa AC) anda hanya perlu mengeluarkan 75.000 permalam
yang perkamarnya bisa diisi sampai 3 orang. Sedangkan untuk kamar yang ber AC
tarif yang ditawarkan mulai dari 150.000 Rupiah permalam.
Sebuah becak melewati Halte Transjogja |
Gedung Tua di Kawasan KM 0 Yogyakarta |
Piala Adipura yang diterima oleh Yogyakarta sebagai kota terbersih |
Begitu banyak hal yang bisa di explore di Yogyakarta ini dimana kota
ini merupakan salah satu surga para backpacker
lokal maupun dunia. Di beberapa sudut kota dan kehidupan di kota ini seakan
akan menyuguhkan anda kedalam suatu perjalanan sejarah ke masa lampau. Sejarah
dan tradisi jawa yang masih terasa begitu kental memberikan suasana yang
berbeda dan tentunya hanya bisa dirasakan di kota ini.
Untuk merasakan denyut nadi kehidupan di
Yogyakarta, coba berjalanlah di sepanjang kawasan jalan Malioboro khususnya
pada malam hari, anda dapat menikmati suasana malam yang berbeda dibanding kota
lain. Kumpulan pedagang kaki lima yang menjajakan pernak pernik untuk
cinderamata, angkringan lesehan nasi kucing serta musisi jalanan ikut meramaikan suasana dijalan
tersebut. Disana juga terdapat pasar Bering Harjo yang masih berdiri kokoh
sejak tahun 1765 ditengah tengah berkembangnya jalan Malioboro dengan beberapa
bangunan pertokoan baru pada masa kini.
Tak lengkap rasanya jika tidak melakukan
wisata kuliner dikota ini yang memiliki begitu banyak pilihan salah satunya
angkringan nasi kucing atau yang lebih dikenal dengan nama sego kucing yang
menyajikan makanan serta minuman khas Jawa khususnya Yogyakarta. Angkringan ini
umumnya disajikan dengan cara lesehan atau pun duduk di dekat gerobak angkringan.
Menu yang perlu dicoba salah satunya kopi joss yaitu kopi dengan arang kayu
yang memberikan sensasi berbeda dalam menikmati secangkir kopi dimana
kelebihannya kopi joss memiliki kadar kafein yang rendah karena di netralisir
oleh arang kayu.
Umumnya warung ini mulai buka pada malam hari mulai pukul
18:00, kawasan ini selalu ramai dikunjungi baik penduduk setempat maupun para
pelancong, suatu lokasi yang bisa menikmati lezatnya makanan serta minuman yang
dihidangkan serta sebagai tempat bersosialisasi dengan sesama salah satunya
adalah angkringan Lik Man yang merupakan angkringan yang paling dikenal dimana
para pedangannya merupakan generasi awal pedagang angkringan di Yogyakarta
sejak tahun 1950-an.
Untuk bisa merasakan nuansa angkringan Lik
Man, lokasinya tidak jauh dari stasiun tugu Yogyakarta dengan berjalan ke arah
utara dari arah jalan Malioboro atau
dari stasiun tugu Yogyakarta hingga menemukan jalan kecil pada sederetan
angkringan dengan ciri khas dua buah bakul yang di hubungkan dengan bambu, atau
bisa juga berupa gerobak, kemudian ciri khas yang lain yaitu anglo dengan arang
yang membara serta nampan yang berisi makanan sego kucing.
Pasar Beringharjo, salah satu pasar tradisional yang menjadi lansekap kota Yogyakarta |
Untuk
kuliner makanan tentunya kurang lengkap jika anda belum mencoba gudeg
Yogyakarta yang banyak dijajakan di sepanjang jalan Malioboro, salah satunya
adalah angkringan dekat pasar Bering Harjo. Angkringan ini buka hanya malam
hari dan disajikan juga secara lesehan, bisa makan bersama dengan cara lesehan
tentunya membuat anda lebih membaur dengan orang orang jogya dan merasakan
kehidupan masyarakatnya yang masih begitu kental unsur budayanya.
Satu
lokasi lagi di Yogyakarta yang hanya bisa dirasakan suasananya pada malam hari
yaitu alun-alun kota bagian selatan. Tempat ini selalu ramai didatangi baik
penduduk lokal maupun para wisatawan. Untuk mencapai lokasi ini dapat
menggunakan becak maupun andong, salah satu alat transportasi klasik yang masih
bertahan ditengah kemajuan jaman. Salah satu kegiatan yang patut dicoba adalah
berjalan ke tengah-tengah dua pohon besar di alun-alun selatan dengan mata
tertutup dengan kain bewarna hitam yang didesain khusus untuk tutup mata yang
dapat disewa 5000 Rupiah. Konon jika
dapat melewatinya dengan berjalan lurus permintaan atau impian kamu akan
terkabul. Berani mencoba?
Follow me on Instagram & twitter : @travelographers
Follow me on Instagram & twitter : @travelographers
I leave а response ach time I especially enjoy
ReplyDeletea аrticle on a website orr if I have something to add to thhe cߋnversation.
It is triggered by the ƿasssion displayesd
in the article I looked at. And afteг this post "Borobudur aku kembali".
I waѕ moved enough to drop a thought :-PI actually doo have 2 questionѕ for you if you usually do noot mind.
Cohld it be only me or does it look as if like a fеw off the remarks look like tthey are left by brain dead people?
:-P And, if yoս ɑre posting on additional sites, I'd like too
follow everytɦing new you Һave to post.
Ϲould you make a list all of all your social pges like your Facebook page,
twitter feed, orr linкedin profile?
Here is my web blog; google play